Banyak Baliho PSI Dirusak, Guntur Romli: Kami Tidak Cengeng, Kami Lawan
Juru Bicara PSI, Guntur Romli buka suara terkait aksi perusakan alat peraga kampanye. PSI pun ternyata mengalami hal ini.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Juru Bicara PSI, Guntur Romli buka suara terkait aksi perusakan alat peraga kampanye. PSI pun ternyata mengalami hal ini.
TRIBUNNEWS.COM - Perusakan atribut kampanye milik partai politik ternyata tak hanya dialami Partai Demokrat.
Alat peraga kampanye (APK) milik Partai Solidaritas Indonesia (PSI) rupanya juga dirusak oleh oknum tak bertanggungjawab.
Hal tersebut dikatakan Juru Bicara PSI, Mohamad Guntur Romli lewat cuitan di akun Instagram pribadinya, @GunRomli, Minggu (16/12/2018).
Baca: Atribut Demokrat Dirusak di Riau, Tim Sukses Jokowi: Jangan Sampai Jadi Perang Copot APK
Baca: 6 Fakta Perusakan Baliho Partai Demokrat di Riau: 1 Pelaku Ditangkap hingga Respons SBY
Baca: Bawaslu: Perusakan Atribut Partai Demokrat Masuk Kategori Tindak Pidana Pemilu
Dalam cuitannya, Guntur Romli juga mengunggah tiga potret spanduk dan baliho calon legislatif (caleg) dari partainya yang dirusak hingga jadi sasaran vandalisme.
Tak hanya dirusak, Guntur Romli juga menulis, malah ada APK milik caleg PSI yang justru dicap PKI.
Walau demikian, pihaknya mengaku, tidak cengeng apalagi menangis hanya karena baliho dirusak.
PSI justru melawan dengan melaporkan aksi perusakan tersebut.
Aksi perusakan atribut kampanye milik PSI tersebut juga tak menyurutkan langkah PSI itu untuk berkeliling dan merebut hati rakyat.
"Baliho dan Spanduk Caleg Kami Dirusak, Bahkan Di-Cap PKI, tapi kami tidak cengeng, kami tidak menangis.
Kami laporkan, kami lawan.
Kami terus keliling, kami terus rebut hati rakyat dengan politik integritas bukan tangisan ala sinetron," tulis Guntur Romli.
Sebagaimana diketahui, sejumlah bendera dan spanduk Partai Demokrat yang dipasang di ruas jalan Kota Pekanbaru, Riau dirusak orang tak dikenal.
Spanduk yang dirusak di antaranya dipasang di depan Hotel Pangeran, tempat Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan rombongan menginap.