5 Fakta Terbaru terkait KKB Papua, Ternyata Miliki Panglima Tinggi Selain Egianus Kogeya
Mengutip dari berbagai sumber, berikut Tribunnews.com sajikan deretan fakta terbaru terkait KKB Papua.
Penulis: Fathul Amanah
Editor: Tiara Shelavie
Setelah syuting video selesai, mereka dikumpulkan lagi menjadi satu dan ditembak dengan jarak kurang lebih dua meter menggunakan enam senjata laras panjang dan tiga pistol.
"Senjata itu digunakan untuk menembak kami. Ada tari-tarian yang mereka lakukan. Lalu mereka menembak sambil mengelilingi kami, menari. Saat itu, tembakan jadi tidak terarah dan beberapa di antara kami tidak kena tembak," lanjut Jimmy.
Ada 11 orang yang luput dari tembakan namun berpura-pura mati dan kemudian bisa melarikan diri.
Sayangnya, lima korban di antara mereka berhasil dikejar dan ditembak mati oleh KKSB.
Empat korban lainnya selamat dan berhasil ditemukan sedangkan dua sisanya hingga kini belum diketahui keberadaannya.
2. Senjata KKB berasal dari Papua Nugini dan Filipina
Dalam sebuah konferensi pers bersama awak media, Mabes Polri menyebut senjata yang digunakan kelompok bersenjata di Papua berasal dari pasar gelap dengan pemasok asal Papua Nugini dan Filipina.
Selain itu, KKB juga menggunakan senjata rampasan dari para petugas di Papua.
"Senjata-senjata itu didapat dari jalur penyelundupan secara gelap, yang dilakukan oleh kelompok tersebut dengan membeli beberapa senjata di wilayah PNG maupun di wilayah Filipina, khususnya Filipina Selatan" jelas Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo dalam sebuah konferensi pers bersama awak media.
Lebih lanjut, KKB mendapatkan senjata dari Filipina melalui jalur laut sementara senjata dari Papua Nugini dipasok lewat darat.
Dari hasil penyelidikan, KKB setidaknya memiliki 25 pucuk senjata dengan berbagai merk yang sebagian besar di antaranya merupakan jenis laras panjang.
Baca: 14 Tahun Dinas di Papua, Paulus Waterpauw Ungkap Kelompok KKB Disebut Free Man yang Ingin Berkuasa
3. Panglima Tinggi KKB selain Egianus Kogeya
Dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengungkap ada pemimpin lain selain Egianus Kogeya.
Sosok yang dianggap sebagai panglima tinggi tersebut berinisial PU yang memberikan izin aksi penembakan di Nduga beberapa waktu lalu.