Penjelasan BMKG Terkait Amblesnya Jalan Gubeng di Surabaya, Ternyata Bukan Fenomena Likuefaksi
BMKG memberikan penjelasan terkait peristiwa longsoran di Jalan Raya Gubeng Surabaya melalui akun Instagram @infobmkg pada Jumat (21/12/2018) pagi.
Penulis: Fathul Amanah
Editor: Sri Juliati
Longsoran pertama tercatat pada pukul 21.41.27 WIB sementara yang kedua pada pukul 22.30.00 WIB.
Baca: TERBARU Penyebab Jalan Gubeng Surabaya Ambles Ini Hasil Kajian BPPT
3. Penyebab longsoran
Berdasarkan analisis gelombang seismik, diketahui longsoran yang terjadi di Jalan Raya Gubeng Surabaya bukan diakibatkan oleh gempa bumi atau aktivitas tektonik.
BMKG dapat memastikan hal tersebut lantaran catatan seismik tidak menunjukkan adanya mekanisme penyesaran batuan dan sensor seismik yang mencatat hanya satu sensor di lokasi terdekat longsoran.
Sehingga hal tersebut bisa dikategorikan sebagai aktivitas lokal.
4. Bukan fenomena Likuefaksi
Fenomena amblesnya Jalan Raya Gubeng di Surabaya lebih ditepat disebut sebagai longsoran dan bukan likuefaksi.
Alasannya adalah karena berpindahnya material secara mendatar, miring dan vertikal yang disebabkan gaya gravitasi.
Sementara likuifaksi merupakan fenomena mencairnya material tanah di lokasi kejadian.
Melalui penjelasan tersebut, BMKG juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
(Tribunnews.com/Fathul Amanah)