Kumpulan Fakta Penembakan Letkol Dono, Motif Pelaku Penembakan hingga Pengaruh Alkohol
Seorang TNI ditembak di Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (25/12/2018) malam. Anggota TNI itu diketahui bernama lengkap Letkol CPM Dono Kuspriyanto.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Fathul Amanah
Ia menjelaskan, bahwa kejadian penembakan di Jatinegara tersebut berawal dari kendaraan pelaku dan korban yang bersenggolan di Jalan Jatinegara Barat, Jakarta Timur.
Baca: Letkol Dono Kusprianto Tewas Ditembak Saat Kendarai Mobil Dinas, Pelakunya Ditangkap Diduga Terlatih
Pelaku yang tidak terima, langsung mengejar korban dan menembakkan sebanyak empat tembakan.
"Kejadian-kejadian serempetan yang memicu emosi, kemudian melakukan tindakan penembakan, apapun alasannya tidak dapat dibenarkan," ujar Letkol Sus M. Yuris.
Letkol Sus M. Yuris juga mengatakan, bahwa berdasakan hasil pemeriksaan, pelaku sudah memiliki surat izin menggunakan senjata yang dikeluarkan pada November 2018.
Dimana sebelum memiliki surat izin menggunakan senjata tersebut, JR sudah menjalani tes psikoligi dan dinyatakan layak memegang senjata.
Baca: Penembak Letkol Dono Diduga Orang Terlatih
"Sudah dijalani oleh yang bersangkutan pada bulan Mei 2018, dan hasilnya layak untuk memegang senjata," ujar Letkol Sus M. Yuris.
"Jadi apabila kejadian tadi malam terjadi, yang bersangkutan berada di dalam pengaruh alkohol atau minuman keras," sebutnya.
Saat ini pelaku sedang ditahan di Satuan Polisi Militer Pangkalan TNI AU Lanud Halim Perdanakusuma, untuk mendapat proses penyelidikan dari Polisi Militer AU.
4. Sempat Menembaki ke Arah Ojol
Fandi, salah seorang pedagang mengaku melihat jelas sebagian peristiwa penembakan perwira menengah TNI AD, yang terjadi di Jalan Jatinegara Barat, Jatinegara, Jakarta Timur.
Ia mengatakan, saat itu mobil dari Letkol Dono Kuspriyanto yang berada di lajur tengah Jalan Jatinegara Barat, ditembak sekali oleh pelaku yang mengendarain motor Yamaha N-Max berwarna hitam.
Baca: Polisi Temukan Motor yang Diduga Ditinggal Pembunuh Letkol Dono
"Mobil kan jalan, terus ditembaki sekali 'dor' otomatis kan berhenti tuh," terang Fandi, Rabu (26/12/2018).
"Dia (pelaku) turun dari motor, dia buka helm, terus dia tembaki lagi itu orangnya (korban), 2 3 4 tembakan ke dalam," ujar Fandi.
"Yang (tembakan) ke-4 itu dia tembak ke ban, ke ban atau ke dalam itu saya tidak lihat," lanjutnya.