Fakta Singkat Flyover Cengkareng yang Retak, Jalur Alternatif hingga Tanggapan Wali Kota Jakbar
Berikut ini 5 fakta tentang retaknya flyover Cengkareng, Jakarta Barat. Jalur alternatif yang bisa dilalui dan tanggapan Wali Kota Jakarta Barat.
Penulis: Bunga Pradipta Pertiwi
Editor: Pravitri Retno W
"Untuk para pengendara dari arah Kembangan menuju ke Pluit akan diarahkan melalui Jalan Arteri-Cengkareng-Pluit," papar Leo dikutip dari Kompas.com.
"Arus lalu lintas dari Kembangan yang akan mengarah Pluit yang biasanya sebagian melewati flyover diarahkan ke Jalan Arteri-Cengkareng-Pluit dan seterusnya," tambah Leo.
Baca: Sambungan Jembatan Geser, Jalan Layang Cengkareng Ditutup
3. Diprediksi Butuh Waktu Sekitar 2 Minggu
Adapun prediksi tenggat waktu penutupan flyover ini dilakukan selama dua minggu.
"Diharapkan bisa memaksimalkan rekayasa lalu lintas.
Di samping itu, anggota Dishub juga ditempatkan di titik-titik rawan kemacetan terimbas pengerjaan pot bearing di flyover Rawa Buaya," tambah Leo.
Wali Kota Jakarta Barat, Rustam Effendi menambahkan jika perbaikan tersebut memerlukan waktu sepuluh hari.
"Informasinya malam ini mau diupayakan diangkat bersama-sama tapi menurut saya pot bearing itu tidak mudah."
"Itu paling tidak 10 harian, itu yang bawah tidak bisa digunakan lagi. Tidak bisa digunakan ya lama memang tapi dari pada dipergunakan berbahaya seperti ini," ujar Rustam dikutip dari TribunJakarta.
4. Kemacetan Tak Bisa Dihindari
Memasuki hari kedua perbaikan flyover Cengkareng di Jakarta Barat, kemacetan di jam padat kendaraan tak bisa dihindari.
Dikutip dari Kompas.com pada Kamis (27/12/2018) sekitar pukul 08.00 WIB kemacetan mulai terjadi dari pertigaan Stasiun Rawa Buaya dan turunan flyover dari arah Kembangan.
Tak jarang para pengendara bertanya pada petugas penyebab flyover ditutup.
"Jembatan ambles di tengah," ujar salah satu petugas Dishub, Achmad Sofian yang sedang berjaga.