Ikut jadi Korban, Istri Brian SO7 Ungkap Kronologi Kejadian Rusuh di Garuda Akibat Penumpang Mabuk
Dewi Fitriasari, istri Brian SO7 mengungkapkan kronologi peristiwa ricuh di pesawat Garuda Indonesia akibat penumpang yang mabuk.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Dewi Fitriasari mengungkapkan kronologi peristiwa ricuh di pesawat Garuda Indonesia akibat penumpang yang mabuk.
Hal tersebut diungkapkan istri Brian Kresnaputro, drummer band Sheila on 7 lewat Insta-Stories di akun Instagram-nya, @dewi_fitriasari.
Dewi Fitriasari mengaku, ikut buka suara lantaran banyak yang bertanya apakah perempuan dalam video yang viral di pesawat itu adalah dirinya?
Dewi Fitriasari pun membenarkan, jika ia adalah satu di antara perempuan dalam video kericuhan di pesawat GA 863 rute terbang Hongkong-Jakarta.
"Tapii bukn yg mabok itu yah, hehe," ujar ibu tiga anak tersebut.
Lebih lanjut Dewi Fitriasari mengungkapkan, jika ia adalah wanita yang jadi korban pelemparan si penumpang yang diketahui mabuk dan berbaju biru tersebut.
Masih dari Insta-Stories-nya, Dewi mengaku harus ikut buka suara lantaran ada banyak netter yang justru menyudutkan keluarganya.
Sebab, ada yang menyebut, jika pihaknya bersalah lantaran 'mengeroyok' si penumpang mabuk tersebut.
Bahkan, Dewi juga menyayangkan adanya beberapa pihak yang tak berkaitan atau tidak ada dalam video itu, ikut bersuara.
"Jadii berikut adalah kejadian kronologis yg sebenarnyaaa!!
"Lgsg dr kami di keluarga bukan dr orang2 yg tidak ada dlm pesawat itu,
"bukan dr seorang pramugari yg tidak incharge saat itu tp ikut bikin video di yutub yg blg kronologi sebenarnya."
"hadehh mba e.. Kamu tuh mau apa sih blg kita yg salah juga mengkroyok..??"
"Please yah apakah kalo kamu dilempar selimut kamu akan diam saja???"
Dewi menuturkan, kejadian ini bermula saat ground staff Garuda Indonesia yang salah memberi nomor tempat duduk kepada kakak dan keponakannya yang berumur 4 tahun sehingga terpisah jauh.
"Disaat kakak saya kebingungan, awak kabin memberitahu untuk duduk dulu ditempatnya dan nanti tukar tempat duduk apabila penumpang sudah masuk semua," tuturnya.
Lantaran tak mungkin terpisah dan banyak penumpang yang hendak melintas, kakak dan keponakan Dewi menunggu di kursi nomor 40H dan 40K.
Kemudian, datanglah pasangan pria dan wanita.
Dengan nada tinggi, wanita berbaju biru itu tiba-tiba berteriak, "Keluar, itu kursi saya."
Akhirnya, kakak Dewi pun menuruti dan mengajak si anak untuk pindah.
Saat keluar dari kursi, keponakannya tidak sengaja menyenggol sepatu wanita tersebut.
"Berteriaklah wanita itu lagi -dont step on my shoes, its expensive, bla2". Kepada anak umur 4tahun," kata Dewi.
Hal inilah yang membuatnya risih hingga berkomentar, bila tak ingin terinjak, duduknya di kabin kelas bisnis, sebab itu hanyalah anak-anak.
Pria yang datang bersama wanita itu pun meminta Dewi untuk diam dan tidak mendengarkan omongan si wanita lantaran dia sedang mabuk.
Sebelumnya, kakak Dewi sudah meminta maaf kepada wanita tersebut, bila sang anak duduk di kursinya.
"tp dia malah balas dengan teriak who the hell are you???"
"Dan dari situ lgsg tercium aroma alkohol yg sangat menyengat dan kakak saya lgsg blg okey your drunk!!" ujar Dewi.
Tak lama kemudian, Purser atau Flight Service Manager pada pesawat Garuda Indonesia tersebut datang dan bertanya kepada pasangan tersebut.
Pertanyaan itu, justru dijawab si wanita dengan keras, "kamu siapa? bocah ini duduk di kursiku. Aku tidak suka. Ini kursiku."
Jawaban-jawaban inilah, yang menurut Dewi, memancing celetukan dari penumpang di belakangnya.
Celetukan dari penumpang ini justru menuai respons dari si penumpang dengan setengah berteriak dan menantang penumpang lain.
Bahkan, ia juga sempat menantang kakak Dewi, apakah ia bisa membeli sepatu ini.
Ucapan tersebut, kata Dewi, menyinggung dan merendahkan keluarganya.
Saat petugas penanganan penumpang datang bersama pilot, keduanya memutuskan untuk menurunkan penumpang lantaran mabuk.
Nah, inilah momen saat Dewi dipukul menggunakan selimut oleh si penumpang tersebut.
"saat hendak berjalan keluar dari kursinya tiba2 dia mengambil selimut yang masih ada plastiknya dan memukulkan kepada saya yg duduk bersebrangan dengan dia."
"Lumayan sakit itu plastiknya, untung tidak kena anak saya yg duduk disamping saya," kata Dewi.
Melihat hal tersebut, keluarganya pun bereaksi spontan dengan marah pada penumpang mabuk itu dan membela dirinya.
Akhirnya terjadi keributan dan petugas penanganan penumpang sepertinya kewalahan mengatasi penumpang mabuk itu.
Sehingga, pilot harus turun tangan untuk melerai dan menarik si penumpamng mabuk itu keluar diikuti pasangannya.
Dewi juga memberikan klarifikasi, jika video yang viral dan beredar itu tidak utuh alias full.
Selain itu, tidak benar jika keluarganya menyoraki penumpang mabuk itu saat hendak diturunkan
"Video yg beredar itu bukan full video nya tapi video yg terjadi setelah saya dilempar, makanya knp terlihat saya marah dan keluarga saya marah juga," katanya.
"bs diliat di video nanti yg saya share suasana saat dia siap2 mau berdiri dari kursinya tidak suara apa2 selain suara ponakan saya yg masih menangis karena ketakutan dibentak tadi," lanjut Dewi.
Dewi mengaku, ia memang menyoraki si penumaph mabuk saat melempar selimut pada dirinya.
Pun halnya saat si penumpang mengambil ponsel dan memvideokan dirinya sembari berteriak.
"disitulah kami sorakin lagi dan langsung saat itu kapten berteriak untuk menyuruh kami diam ( spt yg ada di video yg sdh viral)," kata Dewi.
Awalnya, Dewi memang tidak ingin mempersalahkan kejadian ini, sehingga video yang beredar bukan dari dirinya.
Dewi juga sempat mengunggah detik-detik saat si penumpang mabuk itu melemparkan selimut.
Termasuk foto bukti telinganya merah setelah dilempar.
Ia juga memposting foto sang keponakan yang mengaku trauma dengan kejadian tersebut dan bilang, jika dirinya tak menginjak sepatu, melainkan hanya menyenggol sedikit.
"Kbayang kan lorong pswt spt apa kecilnyaa jd mau ga mau sngaja nyenggol spatunya km dia lgsg ngelewatin dan duduk di kursinya," kata Dewi.
Pada postingan selanjutnya, Dewi menyebut, dirinya sudah memaafkan si penumpang mabuk itu.
Namun, ia tetap akan membuka pintu maaf jika pemumpang mabuk itu memiliki niat baik untuk datang dan memperbaikinya.
"Kepada yang sudah terlanjur berburuk sangka, jadi saya bukan ibu anak yang menyenggol (bukan menginjak) sepatu itu ya."
"Saya mendengar & pastikan bapak anak itu sudah meminta maaf saat pindah."
"Hanya saja kata2 dan nada yg tidak pantas untuk diucapkan kepada anak umur 4tahun itu yang memancing saya untuk nyeletuk "Ya kalo tidak mau kesenggol duduk di bisnis class aja mbak," sambungnya.
Di akhir postingan, Dewi menyayangkan dengan cerita yang beredar dari chat awak kabin yang telah membangun opini publik yang salah.
"Bukan, ini bukan tentang orang tua yang tidak bisa mendidik anaknya meminta maaf atau malah seakan orang tua yang menjawab dengan ketus setelah anaknya menyenggol sepatu orang."
"Salut untuk pak Captain yang akhirnya harus turun tangan karena ground staff yang hanya seorang wanita sudah terlihat kewalahan menghadapi kemarahan penumpang lain."
"Terimakasih kepada para penumpang lain yang sudah berinisiatif berkumpul di grup wa untuk share video2nya. Happy Holiday!"
"Oya trakhir dehh banyak blg juga org mabok kok diladenin, maklumin aja!! Cm yah kalo lo mabok smp ngerugiin orang dan mencelakain orang lain masa iya saya diem aja????" pungkas Dewi.
Sebelumnya diberitakan, beredar video viral kericuhan di dalam pesawat Garuda Indonesia antar-penumpangnya.
Kejadian itu berlangsung pada Kamis (27/12/2018) lalu.
Diketahui, rute penerbangan pesawat tersebut dari Hongkong ke Jakarta dengan nomor penerbangan GA 863.
Corporate Secretary Garuda Indonesia, M Ikhsan Rosan menjelaskan saat boarding, penumpang yang duduk di kursi 40 K melakukan keributan.
Rupanya dari mulut penumpang perempuan itu tercium bau alkohol.
"Ketiga petugas cabin crew berusaha menenangkan, diketahui ternyata penumpang tersebut sedang dalam keadaan mabuk serta tercium bau alkohol pada saat penumpang berbicara," ujar Ikhsan melalui keterangan resminya seperti dikutip dari Kompas.com, Sabtu (29/12/2018).
Penumpang yang sedang teler dan emosi itu sempat melakukan perlawanan dan terpaksa pilot lakukan hal tegas.
Dengan pertimbangan keselamatan penumpang dan penerbangan, maka penumpang perempuan tersebut diturunkan dari pesawat.
Ikhsan mengatakan, tindakan yang dilakukan oleh awak pesawat dengan menurunkan penumpang dari pesawat sudah sesuai dengan prosedur.
Hal itu dilakukan untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan penumpang selama penerbangan.
"Awak pesawat juga telah melakukan koordinasi dengan petugas keamanan di bandara Hong Kong atas kejadian tersebut," ujar Ikhsan.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)