Bhayangkara FC Tidak Akan Sembarangan Pilih Pelatih sebagai Nakhoda Musim Depan
Bhayangkara FC tidak akan sembarangan untuk memilih pelatih sebagai nakhoda musim depan.
Penulis: Gigih
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Bhayangkara FC tidak akan sembarangan untuk memilih pelatih sebagai nakhoda musim depan.
Tidak mudah buat Bhayangkara FC menemukan pengganti yang tepat buat Simon McMenemy.
Pelatih asal Skotlandia yang belum lama ini dipercaya menjadi pelatih kepala Timnas Indonesia itu, dinilai sudah menyatu dengan Bhayangkara FC.
Manajemen Bhayangkara FC menginginkan pelatih dengan standar tinggi.
Itu karena Simon McMenemy berhasil membuat The Guardian menjadi tim yang disegani.
Baca: Klub Malaysia Ini Kontrak Saddil Ramdani Dua Musim Langsung, Bhayangkara FC Harus Gigit Jari
Selama dua musim terakhir menangani Bhayangkara FC, eks pelatih Mitra Kukar FC itu mampu mengantarkan trofi juara Liga 1 2107 dan peringkat ketiga Liga 1 2018.
Mau tidak mau pelatih anyar harus bisa melampaui catatan yang ada.
Mengenai sosok pelatih yang kira-kira cocok, manajer Bhayangkara, Sumardji, mengatakan pihaknya belum memutuskan apakah memakai jasa tenaga asing atau lokal.
Kalau nama asing yang dipilih, berarti harus punya reputasi tinggi, sebaliknya jika pelatih lokal, juga yang setidaknya pernah melatih level timnas, baik kelompok umur maupun senior.
“Kami terus mempertimbangkan nama-nama yang sekiranya pas, mudah-mudahan sekitar tanggal 15 Januari nanti sudah bisa didapatkan,” tutur Sumardji dikutip Tribunnews dari laman resmi Liga 1.
Bhayangkara FC memasuki tahap akhir dalam pemilihan pelatih pengganti Simon McMenemy, saat ini manajemen The Guardian sudah mendapatkan dua kandidat pelatih baru.
Itu setelah melalui berbagai nama yang masuk ke manajemen, namun sekarang sudah bisa dikerucutkan menjadi dua nama saja.
"Sudah ada dua, satu pelatih asing, satu lagi pelatih lokal, kami akan diskusikan secara mendalam, agar tidak salah pilih," ujar Sumardji, manajer Bhayangkara FC.
Meski sudah mengungkapkan ada dua nama, manajemen juara Liga 1 2017 itu belum bersedia menyebutkan identitasnya, hal itu karena semua belum resmi.