6 Fakta Kecelakaan Maut Minibus vs Kereta Api di Pasuruan yang Tewaskan 5 Orang, 1 Penumpang Selamat
6 Fakta Kecelakaan Maut Minibus vs Kereta Api di Pasuruan yang Tewaskan 5 Orang, 1 Penumpang Selamat
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Eko melanjutkan, tak ada satupun saksi yang melihat kejadian ini.
Ada warga yang pertama kali mengetahui, itu hanya menolong saja, tapi kejadiannya tidak mengetahuinya.
"Orang yang pertama kali menolong ini juga tidak tahu bagaimana kejadiannya. Yang dia tahu, ada suara tabrakan dan dia keluar dari rumah. Begitu dilihat ada orang tergeletak di dalam dan luar mobil," paparnya.
Namun, demikian, lanjut Eko, dari keterangan pihak kereta, mobil memang tidak menghiraukan peringatan yang diberikan kereta.
Dan sudah ada bel yang dibunyikan dari jatak 100 meter.
"Ini kami masih dalami perkara ini, sambil mencari bukti-bukti lainnya. Sementara korban sudah kami evakuasi terlebih dahulu, dan dibawa ke RSUD Bangil. Lima orang tewas masih menunggu jemputan keluarga, sedangkan korban selamat masih dalam perawatan intensif," tambah Eko.
Eko menerangkan, dalam kejadian ini, mobil sempat terseret KA Jaya Baya sebelum akhirnya terpental jauh.
"Jarak dari lokasi tabrakan sampai lokasi mobil terakhir itu ada sekitar 28, 8 meter. Jadi mobil berada jauh dari lokasi tabrakan awal," paparnya.
Ia juga menerangkan, dalam olah TKP, pihaknya juga mengetahui ternyata lampu atau tanda sirine di perlintasan ini tidak berfungsi.
Ada empat lampu yang seharusnya menyala saat ada kereta lewat, namun tidak menyala.
"Ada dua lampu yang justru kondisinya pecah dan tidak ada lampunya. Kami akan bersurat ke pihak KAI untuk segera memperbaiki alat ini. Karena jelas, jalan ini ramai lalu lintas karena banyak yang keluar masuk melewati jalan ini," paparnya.
5. Saranya, Korban Selamat Merupakan Mahasiswi Asal Thailand
Saranya (20), korban selamat dalam kecelakaan maut tersebut merupakan mahasiswi asal Thailand yang sedang berkuliah di Indonesia
Ia kini duduk di semester 5 Prodi Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Jember.
Wakil Rektor 3 IAIN Jember, Sukarno membenarkan Saranya adalah mahasiswi IAIN Jember.
"Benar, namanya Saranya asal Thailand. Dia semester 5 Prodi Bahasa Arab. Dia penumpang mobil travel itu," kata Sukarno, Rabu (9/1/2019).
Sukarno dan tim sedang mendatangi Saranya saat Surya (TribunJatim.com Network) menghubungi Sukarno, Rabu (9/1/2019) siang.
"Kami akan menjenguk dan melihat kondisinya. Kalau memungkinkan akan kami bawa pulang dan dirawat di Jember," lanjut Sukarno.
Saranya menumpang minibus itu menuju Bandara Juanda Surabaya.
Rencananya, dia hendak pulang ke Thailand untuk berlibur.
Perkuliahan di IAIN Jember sudah memasuki masa libur sampai awal Februari 2019 nanti.
Karena dirasa libur masih panjang, Saranya memilih berlibur di kampung halamannya di Pattani, Thailand Selatan.
Saranya pulang ke Thailand seorang diri.
"Dia pamit ke teman-temannya kalau hendak pulang. Tadi usai kecelakaan, dia bisa menghubungi kepala prodinya," lanjut Sukarno.
Sukarno tidak mengetahu waktu penerbangan Saranya ke Bangkok.
Ia hanya memprediksi Saranya ikut penerbangan pagi.
6. Besar Santunan untuk para Korban
Para korban kecelakaan maut yang melibatkan minibus L 300 vs KA Jaya Baya di perlintasan KA tanpa palang pintu di Desa Beji, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan akan mendapat santunan dari Jasa Raharja.
Hal ini disampaikan oleh Fafan Nurdi A, penanggung jawab Jasa Raharja wilayah Pasuruan.
Ia menuturkan, pihaknya sedang berkoordinasi dengan kepolisian untuk mendapatkan surat laporan kepolisian terkait kecelakaan tersebut.
"Untuk korban meninggal dunia, ada uang santuan Rp 4 juta jika tidak memiliki ahli waris. Sedangkan jika memiliki ahli waris, santunannya ada sebesar Rp 50 juta. Kalau korban luka ada santunan biaya perawatan akan kami tanggung," kata Fafan.
Ia menjelaskan, untuk korban meninggal dunia asal Jember ada tiga orang.
Pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak Jasa Raharja Jember untuk memberikan santunan dan mengecek kondisi keluarga korban.
Pengecekan itu dilakukan untuk mengetahui ahli waris korban.
Jika tidak ada halangan, pihaknya akan memberikan santunan hari ini (9/1/2018).
"Kami tunggu hasilnya saja. Mudah-mudahan bisa segera keluar dan bantuan atau santunan kami bisa memberikan manfaat bagi keluarga korban," tutupnya.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)