Tanggapan soal Teror Bom di Rumah Dua Pimpinan KPK, dari Antasari Azhar hingga Johan Budi
Teror bom yang terjadi di rumah dua pimpinan KPK mendapat tanggapan dari beberapa pihak, Antasari Azhar hingga Johan Budi.
Penulis: Fitriana Andriyani
Editor: Tiara Shelavie
Mabes Polri membenarkan adanya teror bom yang menyasar kediaman dua pimpinan KPK.
Pertama adalah kediaman Ketua KPK Agus Rahardjo di Bekasi dan kedua, kediaman Wakil Ketua KPK Laode M Syarif di Kalibata.
"Jadi untuk kejadian hari ini, ada insiden di kediaman Bapak Agus sama Bapak Laode. Kejadian tersebut benar terjadi hari ini," ujar Keropenmas Divisi Humas Polri, Dedi Prasetyo.
Saat ini, ia mengatakan Polda Metro Jaya tengah membentuk tim, yang akan dibantu oleh Mabes Polri melalui Densus 88 Anti Teror.
Pelibatan Densus 88, kata dia, dikarenakan kompetensi dan pengalaman yang dimiliki dalam mengungkap kasus berkaitan dengan bahan peledak.
"Densus 88 memiliki pengalaman mengungkap berbagai kasus, peristiwa, yang terkait dengan masalah bahan peledak. Juga memiliki kompetensi yang cukup lengkap, oleh karena itu tugasnya Densus adalah mem-back up tim yang sudah dibentuk bapak Kapolda Metro Jaya," jelasnya.
Baca: Cerita Johan Budi Kerap Diteror Saat Masih Bekerja di KPK
4. Polres Bekasi
Polres Bekasi telah melakukan pemeriksaan terhadap dugaan teror bom di rumah Ketua KPK, Agus Rahardjo, di Perumahan Graha Indah, Jatiasih Kota Bekasi, Rabu (9/1/2019) pagi.
Dari hasil pengecekan, Kasubag Humas Polres Metro Bekasi, Kompol Erna Ruswing mengatakan tidak ada benda yang dicurigai sebagai bom tersebut.
"Gak ada (bom) tuh udah dicek," ujar Erna saat dikonfirmasi, Rabu (9/1/2019).
Erna enggan untuk menjelaskan benda yang ditemukan di rumah Agus Rahardjo.
Dirinya hanya memastikan bahwa benda tersebut kosong dan tidak mengandung unsur bahan peledak.
"Gak tahu saya. Orang udah dicek nggak ada itu kosong nggak ada apa-apa katanya," tegas Erna.
Erna mengatakan Kapolrestro Bekasi Kota, Kombes Pol Indarto, terjun langsung ke TKP.