Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tanggapan soal Teror Bom di Rumah Dua Pimpinan KPK, dari Antasari Azhar hingga Johan Budi

Teror bom yang terjadi di rumah dua pimpinan KPK mendapat tanggapan dari beberapa pihak, Antasari Azhar hingga Johan Budi.

Penulis: Fitriana Andriyani
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Tanggapan soal Teror Bom di Rumah Dua Pimpinan KPK, dari Antasari Azhar hingga Johan Budi
WARTA KOTA/FERYANTO HADI
Rumah Wakil Ketua KPK Laode Muhamad Syarif di Jalan kalibata Selatan Nomor 42c RT 01/03 Keurahan Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, mendapat teror dari orang tak dikenal 

"Dulu waktu saya masuk (penjara), saya katakan walau saya masuk hari ini, berantas korupsi jangan berhenti. Jalan terus, makanya KPK tidak bisa diteror, KPK tidak akan bisa diteror," kata Antasari.

Menurut dia, teror yang dialami penyidik atau pimpinan KPK biasanya berkaitan dengan kasus tertentu yang sedang ditangani lembaga tersebut.

"Mungkin ada yang mau dibuat KPK, mereka tahu sehingga melakukan tindakan seperti ini, sehingga KPK tidak bergerak. Bisa saja, kan," kata dia.

Baca: Ada Teror Bom Molotov di Rumah Pimpinan KPK, ICW Bilang Itu Bukti KPK Bekerja

2. Staf Khusus Presiden

Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi, Johan Budi Saptopribowo juga beri tanggapan soal teror bom ini.

Johan menyesalkan teror yang dilayangkan kepada Ketua KPK Agus Rahardjo dan Wakil Ketua KPK Laode M Syarif.

"Tentu tidak boleh di dalam negara yang demokrasi dan berdasarkan hukum ini ada pihak-pihak yang melakukan upaya-upaya semacam intimidasi kepada penegak hukum, dalam hal ini Pimpinan KPK," kata Johan, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (9/1/2019) mengutip Kompas.com.

Berita Rekomendasi

Johan meyakini pihak kepolisian akan segera mengusut tuntas kasus ini dan menemukan pelaku teror.

"Kita tunggu bagaimana penjelasan Polri, saya yakin Polri segera melakukan proses penyelidikan kalau sudah memperoleh informasi atau laporan kejadian itu," kata dia.

Mantan Juru Bicara dan Pimpinan KPK ini, mengakui, teror dan intimidasi terhadap pimpinan, penyidik hingga karyawan KPK memang kerap terjadi.

Johan mengatakan, sebenarnya saat ini pengamanan terhadap pimpinan dan pejabat KPK sudah mulai diperketat.

Namun, hal itu tak lantas membuat aksi teror berhenti.

"Karena ruang gerak kita kan, tidak mungkin diawasi menempel 24 jam, itu kan enggak mungkin."

"Mungkin di sela-sela itu ada pihak-pihak yang tidak suka kepada KPK, kepada siapa pun, kepada pimpinan, apakah ke penyidik, apakah ke pegawai, itu melakukan intimidasi yang tujuannya bisa bermacam-macam," kata dia.

Baca: Ketua DPR Minta Polri Usut Tuntas dan Tangkap Pelaku Serta Dalang Teror Bom Di Rumah Pimpinan KPK

3. Mabes Polri

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas