3 Pidato Prabowo dan Jokowi yang Tuai Polemik hingga Buat Kontroversial dan Viral di Masyarakat
3 Pidato Prabowo dan Jokowi yang Tuai Polemik hingga Buat Kontroversial di Masyarakat,Dari Tampang Boyolali hingga Jokowi yang bilang Ingin Saya Tabok
Penulis: Umar Agus W
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
Presiden Joko Widodo kembali mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dan jangan mudah terperdaya dengan ucapan para politisi.
Sebab, banyak politisi yang memang sengaja memperdaya masyarakat untuk kepentingan politik sesaat.
"Hati-hati, banyak politikus yang baik-baik, tapi juga banyak politikus yang sontoloyo!" kata Jokowi saat menghadiri pembagian 5000 sertifikat tanah di Lapangan Sepakbola Ahmad Yani, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (22/10/2018) saat mengutip dari Tribunnews.com.
Akibatnya pidato jokowi tersebut pun viral hingga membuat kontroversi di masyarakat.
Selain hal tersebut setelah sebelumnya sempat menyindir politikus yang tak beretika dengan sebutan "sontoloyo", Presiden RI Joko Widodo melontarkan sebutan " genderuwo".
Baca: Live Streaming Debat Capres 2019 Jokowi vs Prabowo Kamis 17 April 2019 di Kompas TV, Siapa Jagoanmu?
Sebutan itu disematkan Jokowi untuk para politikus yang tidak beretika baik dan kerap menyebarkan propaganda untuk menakut-nakuti masyarakat.
Pasalnya, lanjut Jokowi, pada tahun politik seperti saat ini, banyak politikus yang pandai memengaruhi.
"Yang tidak pakai etika politik yang baik. Tidak pakai sopan santun politik yang baik. Coba kita lihat politik dengan propaganda menakutkan, membuat ketakutan, kekhawatiran," kata Jokowi saat membagikan 3.000 sertifikat tanah di GOR Tri Sanja, Kabupaten Tegal, Jumat (9/11/2018) saat mengutip dari Tribunnews Bogor.
"Cara-cara seperti ini adalah cara-cara politik yang tidak beretika. Masak masyarakatnya sendiri dibuat ketakutan? Enggak benar kan? itu sering saya sampaikan itu namanya politik genderuwo, nakut-nakuti," ungkapnya.
3. Jokowi Sebut Ingin Saya Tabok!
Presiden Joko Widodo atau Jokowi sempat geram terhadap pihak yang menyebut dirinya anggota Partai Komunis Indonesia.
Ia tak ingin menabok orang yang menyebarkan hoaks tersebut.
Dilansir Kompas.com, Presiden Jokowi menyampaikan kegeramannya saat pidato pembagian sertifikat lahan kepada 1.300 warga Kabupaten Lampung Tengah di Tenis Indoor Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah, Jumat (23/11/2018).
"Mana ada anggota PKI balita," kata Presiden Jokowi yang disambut tawa peserta acara.
Baca: Pendukung Bersorak Saat Nama Jokowi Disebut Dalam Pidato Kebangsaan, Prabowo: Jangan Terbawa Emosi
Tak hanya sebatas isu, tersebar pula foto Ketua Umum PKI DN Aidit yang sedang berpidato dan di depan podium dan ada sosok yang disebut sebagai Jokowi.
Jokowi mengatakan, foto itu adalah dokumen sejarah tahun 1955 di mana ia belum lahir.
"Saya belum lahir tapi sudah ada di situ. Gimana kita ini enggak... Mau saya tabok tapi orangnya di mana" ujar Jokowi yang kembali disambut riuh peserta acara.
Selama empat tahun, Jokowi mengaku tidak menggubris itu. Namun, faktanya, masih ada enam persen masyarakat Indonesia yang percaya isu itu.
Oleh sebab itu, Jokowi menganggap kini adalah waktu yang tepat untuk menjawab isu-isu tersebut.
"Banyak yang terkejut juga waktu saya jawab itu. Mereka bilang, iya juga ya Pak. Saya bilang, ya iyalah," ujar Jokowi.
Pidatonya tersebut viral di media sosial dan mengundang banyak reaksi dari warganet.
(Tribunnews.com/ Umar Agus W)