3 Pidato Prabowo dan Jokowi yang Tuai Polemik hingga Buat Kontroversial dan Viral di Masyarakat
3 Pidato Prabowo dan Jokowi yang Tuai Polemik hingga Buat Kontroversial di Masyarakat,Dari Tampang Boyolali hingga Jokowi yang bilang Ingin Saya Tabok
Penulis: Umar Agus W
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
3 Pidato Prabowo dan Jokowi yang Tuai Polemik hingga Buat Kontroversial dan Viral di Masyarakat
TRIBUNNEWS.COM - Semakin dekat dengan pemilu April 2019 mendatang nampaknya semakin memanas pula nuansa politik yang beredar di masyarakat.
Mulai dari tahun 2018 lalu hingga kini tahun 2019 nampknya pidato-pidato para capres dan cawapres kian di perhatikan betul oleh masyarakat.
Mulai dari Paslon nomer urut 01 Jokowi-Ma'ruf hingga Paslon nomer urut 02 Prabowo-Sandi.
Berikut ini Tribunnews merangkaum 3 Pidato Prabowo dan Jokowi yang Tuai Polemik hingga Buat Kontroversial di Masyarakat yang mengutip drai berbagai sumber:
PIDATO PRABOWO
1. Prabowo Sebut Tampang Boyolali
Pidato calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto viral karena pernyataan "tampang Boyolali".
Pidatonya itu Prabowo sampaikan dalam acara peresmian Kantor Badan Pemenangan Prabowo-Sandi di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (30/10/2018) lalu.
Saat mengutip dari Tribunnews.com, Pidato Prabowo itu viral setelah diunggah pertama kali oleh pemilik akun Youtube Taufik Irvani pada 1 November 2018.
Dalam sepenggelan pidato Prabowo tersebut mengatakan jika tampang kalian tidak tampang orang kaya.
Baca: Pengamat: Jokowi dan Prabowo Sama-sama Perjuangkan Trisakti Soekarno
"....dan saya yakin kalian nggak pernah masuk hotel-hotel tersebut, betul? (Betul, sahut hadirin yang ada di acara tersebut). Mungkin kalian diusir, tampang kalian tidak tampang orang Kaya, tampang kalian ya tampang orang Boyolali ini." papar pidato Prabowo yang disampaikan di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (30/10/2018) lalu.
Berikut ini video lengkap Pidato Prabowo!
2. Prabowo Sebut Lulusan SMK tukang Ojek
Selain tampang Boyolali Pernyataan Pidato Prabowo Soal tukang ojek juga menjadi viral.
Pernyataan calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto soal profesi tukang ojek viral di media sosial pada beberapa bulan lalu.
Viralnya profesi tukang ojek ini diketahui berasal dari pidato Prabowo saat saat menghadiri acara Indonesia Economic Forum di Shangri-La Hotel, Jakarta, Rabu (21/11/2018).
Saat mengutip dari tribunnews.com, Prabowo mengatakan dirinya merasa prihatin dengan timbulnya meme di internet yang menyebutkan generasi muda Indonesia banyak yang memilih menjadi tukang ojek selepas lulus SMA.
Baca: Janji-janji Prabowo dalam Pidato Kebangsaan, Lindungi Minoritas hingga Sediakan Susu Anak Gratis
"Saya ingin mengakhiri presentasi ini dengan realita yang sedih namun juga kejam."
"Ini adalah meme yang sedang tersebar di internet."
"Jalur karier seorang anak muda Indonesia."
"Yang paling kanan adalah topi Sekolah Dasar, topi Sekolah Menengah Pertama dan setelah dia lulus dari Sekolah Menengah Atas, dia menjadi sopir ojek, ini adalah realita yang kejam," kata Prabowo.
3. Prabowo Sebut Indonesia Punah
Tak hanya sampai di dua pidato yang kontroversial tersebut.
Prabowo kembali berpidato dengan mengatakan jika Indonesia akan punah.
Mengutip dari Tribunnews Bogor, Prabowo menyinggung Indonesia bisa punah, jika dirinya dan calon wakil presiden Sandiaga Uno kalah dalam pemilihan presiden 2019.
"Kita tidak bisa kalah. Kita tidak boleh kalah. Kalau kita kalah negara ini bisa punah," kata Prabowo saat menyampaikan pidato di acara Konfernas Partai Gerindra di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Senin (17/12/2018).
Baca: Pidato Prabowo Gunakan Teleprompter, Intip Bagaimana Cara Kerja Alat Tersebut
Prabowo menjelaskan, kepunahan ini bisa terjadi jika elite politik terlalu lama berkuasa dan mengelola negara dengan langkah dan cara yang keliru.
Cara mengelola negara yang demikian memicu tingginya ketimpangan sosial di Indonesia.
Selain itu, penerapan sistem yang salah selama kini menurutnya harus segera diubah dan diselesaikan karena semakin lama justru makin membuat kedaulatan Indonesia makin lemah.
"Saya katakan, bahwa sistem ini kalau diteruskan akan mengakibatkan Indonesia lemah. Indonesia semakin miskin, dan semakin tidak berdaya, bahkan bisa punah," ujarnya.
PIDATO JOKOWI
1. Jokowi Sebut kalau Berantem Juga Berani
Melansir dari Kompas.com, kontroversi ini akibat ucapan Presiden Jokowi soal 'kalau diajak berantem juga berani'.
Hal ini Presiden Jokowi sampaikan di depan para relawannya, saat rapat umum relawan di Sentul International Convention Center, Bogor, pada 4 Agustus lalu.
Isi pidato ini semakin memanas seiring beredarnya pidato Presiden Jokowi di media sosial.
Baca: 4 Fakta Ira Koesno dan Imam Priyono, Moderator Debat Capres 2019 Sesi Pertama Jokowi vs Prabowo
Berikut ini isi pidato lengkap Presiden Jokowi yang ditranskip Warta Kota:
Sodara-sodara harus bisa meyakinkan rakyat, sodara-sodara harus bisa memberi keyakinan kepada masyarakat bawah akan ada perubahan-perubahan,dan beberapa sudah kita lakukan, beberapa dalam proses, beberapa akan kita kerjakan untuk negara kita agar negara ini menjadi lebih baik lagi.
Nanti apabila masuk ke tahap kampanye, lakukan kampanye yang simpatik, tunjukkan diri kita adalah relawan yang bersahabat dengan semua golongan, jangan membangun permusuhan, sekali lagi jangan membangun permusuhan, jangan membangun ujaran-ujaran kebencian, jangan membangun fitnah-fitnah. Tidak usah suka mencela.tidak usah suka menjelekkan orang lain, tapi kalau diajak berantem juga berani. (relawan bersorak-soraaaai membuat Presiden Jokowi agak lama berhenti berorasi)
Tapi jangan ngajak loh.Saya bilang tadi tolong digarisbawahi, jangan ngajak, kalau diajak. Tidak boleh pakai. (suara Presiden Jokowi kelihatan lebih lembut dan rendah)
Saya perlu mengingatkan kepada kita semuanya bahwa masa kampanye itu panjang sekali. Oleh sebab itu kita mesti mengatur nafas panjang kita.Jangan semuanya dikeluarkan sekarang. Nanti pada hari H nya pada loyo, jangan seperti itu.
2. Jokowi Sebut Politik Genderuwo dan Sontoloyo
Presiden Joko Widodo kembali mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dan jangan mudah terperdaya dengan ucapan para politisi.
Sebab, banyak politisi yang memang sengaja memperdaya masyarakat untuk kepentingan politik sesaat.
"Hati-hati, banyak politikus yang baik-baik, tapi juga banyak politikus yang sontoloyo!" kata Jokowi saat menghadiri pembagian 5000 sertifikat tanah di Lapangan Sepakbola Ahmad Yani, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (22/10/2018) saat mengutip dari Tribunnews.com.
Akibatnya pidato jokowi tersebut pun viral hingga membuat kontroversi di masyarakat.
Selain hal tersebut setelah sebelumnya sempat menyindir politikus yang tak beretika dengan sebutan "sontoloyo", Presiden RI Joko Widodo melontarkan sebutan " genderuwo".
Baca: Live Streaming Debat Capres 2019 Jokowi vs Prabowo Kamis 17 April 2019 di Kompas TV, Siapa Jagoanmu?
Sebutan itu disematkan Jokowi untuk para politikus yang tidak beretika baik dan kerap menyebarkan propaganda untuk menakut-nakuti masyarakat.
Pasalnya, lanjut Jokowi, pada tahun politik seperti saat ini, banyak politikus yang pandai memengaruhi.
"Yang tidak pakai etika politik yang baik. Tidak pakai sopan santun politik yang baik. Coba kita lihat politik dengan propaganda menakutkan, membuat ketakutan, kekhawatiran," kata Jokowi saat membagikan 3.000 sertifikat tanah di GOR Tri Sanja, Kabupaten Tegal, Jumat (9/11/2018) saat mengutip dari Tribunnews Bogor.
"Cara-cara seperti ini adalah cara-cara politik yang tidak beretika. Masak masyarakatnya sendiri dibuat ketakutan? Enggak benar kan? itu sering saya sampaikan itu namanya politik genderuwo, nakut-nakuti," ungkapnya.
3. Jokowi Sebut Ingin Saya Tabok!
Presiden Joko Widodo atau Jokowi sempat geram terhadap pihak yang menyebut dirinya anggota Partai Komunis Indonesia.
Ia tak ingin menabok orang yang menyebarkan hoaks tersebut.
Dilansir Kompas.com, Presiden Jokowi menyampaikan kegeramannya saat pidato pembagian sertifikat lahan kepada 1.300 warga Kabupaten Lampung Tengah di Tenis Indoor Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah, Jumat (23/11/2018).
"Mana ada anggota PKI balita," kata Presiden Jokowi yang disambut tawa peserta acara.
Baca: Pendukung Bersorak Saat Nama Jokowi Disebut Dalam Pidato Kebangsaan, Prabowo: Jangan Terbawa Emosi
Tak hanya sebatas isu, tersebar pula foto Ketua Umum PKI DN Aidit yang sedang berpidato dan di depan podium dan ada sosok yang disebut sebagai Jokowi.
Jokowi mengatakan, foto itu adalah dokumen sejarah tahun 1955 di mana ia belum lahir.
"Saya belum lahir tapi sudah ada di situ. Gimana kita ini enggak... Mau saya tabok tapi orangnya di mana" ujar Jokowi yang kembali disambut riuh peserta acara.
Selama empat tahun, Jokowi mengaku tidak menggubris itu. Namun, faktanya, masih ada enam persen masyarakat Indonesia yang percaya isu itu.
Oleh sebab itu, Jokowi menganggap kini adalah waktu yang tepat untuk menjawab isu-isu tersebut.
"Banyak yang terkejut juga waktu saya jawab itu. Mereka bilang, iya juga ya Pak. Saya bilang, ya iyalah," ujar Jokowi.
Pidatonya tersebut viral di media sosial dan mengundang banyak reaksi dari warganet.
(Tribunnews.com/ Umar Agus W)