Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kabar Terbaru Kelompok Teroris Poso Pimpinan Ali Kalora, 14 Anggota Diimbau Serahkan Diri

Berikut ini mengenai kabar terbaru kelompok teroris Poso pimpinan Ali Kalora. Polisi mengimbau 14 anggota kelompok untuk menyerangkan diri.

Penulis: Miftah Salis
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Kabar Terbaru Kelompok Teroris Poso Pimpinan Ali Kalora, 14 Anggota Diimbau Serahkan Diri
Tribun Timur via Handover/Kompas (Mansur K103-15)
Berikut ini mengenai kabar terbaru kelompok teroris Poso pimpinan Ali Kalora. Polisi mengimbau 14 anggota kelompok untuk menyerangkan diri. 

TRIBUNNEWS.COM - Kelompok Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Ali Kalora saat ini sedang dalam pengejaran.

Polisi menginformasikan terdapat penambahan anggota kelompok sebanyak empat orang.

Sebanyak 14 anggota kelompok tersebut diimbau untuk menyerahkan diri ke pihak kepolisian.

Sebelumnya, aparat yang tengah membawa jenazah RB alias A seorang warga Desa Salubanga, Sausu, Parimo, Sulteng ditempak oleh sekelompok orang pada Senin (31/12/2018).

Diduga kelompok bersenjata tersebut adalah kelompok Ali Kalora.

Kelompok tersebut melakukan penembakan ketika petugas menyingkirkan kayu dan ranting pohon yang menghalangi jalan.

Baku tembak tak terhindarkan dan menyebabkan dua petugas terluka.

BERITA REKOMENDASI

Berikut kabar terbaru mengenai kelompok pimpinan Ali Kalora dihimpun dari Kompas.com.

Baca: 8 Fakta Kelompok Teroris Poso Pimpinan Ali Kalora, Tega Mutilasi Warga hingga Serang Polisi

1. Penambahan empat orang anggota

Terdapat penambahan empat orang anggota yang tergabung dalam kelompok Mujahidin Indonesia timur pimpinan Ali Kalora Cs.

Empat orang tersebut bersal dari Banten dan telah ditetapkan sebagai buronan.

“Satgas Tinombala telah memetakan adanya penambahan anggota Kelompok Ali Kalora sebanyak empat orang. Mereka berasal dari daerah Banten dan telah ditetapkan sebagai DPO,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo saat dihubungi, Senin (14/1/2019).

2. Personel bantuan

Pihak kepolisian juga meminta ban tuan kepada TNI untuk melakukan penangkapan pada kelompok tersebut.

“Sudah ada penambahan dari Jakarta untuk TNI dan Polri dalam rangka penguatan satuan wilayah. Juga dalam rangka mengoptimalkan dan mengefektifkan kinerja satgas, selain dukungan Sarpras (sarana prasarana) penunjang pengejaran kelompok tersebut,” tutur Dedi.

Selain menambah pasukan, Satgas Tinombala telah menyebarkan pamflet.

Upaya ini dilakukan sebagai upaya preventif pada kelompok tersebut.

Pamflet berisi himbauan dan ultimatum untuk menyerahkan diri.

3. Polisi imbau 14 anggota menyerahkan diri

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengimbau 14 anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Ali Kalora untuk menyerahkan diri.

“Himbauan agar menyerahkan diri untuk mengikuti proses hukum kepada kelompok Ali Kalora juga sudah dilakukan,” kata Dedi saat dihubungi, Rabu (16/1/2019).

Pihak kepolisian menyebar pamflet berisi ultimatum kepada kelompok tersebut untuk menyerahkan diri paling lambat tanggal 21 Januari 2019.

“Kita mengimbau kepada 14 tersangka dan terduga pelaku untuk menyerahkan diri, kalau dia menyerahkan akan kita proses seusuai dengan prosedur hukum yang berlaku. Kita akan hargai hak-haknya sebagai tersangka,” kata Dedi di Universitasi Nasional, Jakarta Selatan, Selasa (15/1/2019).

Baca: Kasus Teroris Ali Kalora Berlanjut, Polisi Sebut Ada Saksi yang Melihat Langsung Proses Mutilasi

5. Satgas Tinombala diminta segera tangkap

Pengamat terorisme Al Chaidar mengemukakan, Satgas Tinombala perlu mnegejar dan menangkap sisa anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso, Sulawesi Tengah, pimpinan Ali Kalora Cs.

“Membiarkan mereka (MIT kelompok Ali Kalora) sedikit saja bisa berbahaya sekali, karena mereka akan terus melakukan tindakan-tindakan mutilasi, penculikan dan sebagainya,” ujar Chaidar saat dihubungi, Rabu (16/1/2019).

Menurutnya, kelompok Ali Kalora memiliki jaringan yang luas hingga ke luar negeri.

Pemberontak Uighur disebut pernah bergabung dnegna MIT.

“Sangat riskan eksponensial, dalam artian setelah mereka melakukan tindakan mutilasi dibaca dan diketahui oleh kelompok lain dan bisa jadi kelompok lain ikut berencana membantu dan melakukan support terhadap kelompok Ali Kalora secara masif,” ujar Chaidar.

Chaidar menambahkan mengenai kemungkinan kelompk tersbeut memperoleh bantuan lebih banyak.

“Bisa jadi mereka (kelompok Ali Kalora) mendapat bantuan berlipat ganda,” sambung Chaidar.

(Tribunnews.com/Miftah)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas