Gempa Hari Ini - BMKG Catat 4 Kali Guncangan hingga Rabu Sore, Terjadi di Morotai - Gorontalo Utara
BMKG mencatat, hingga Rabu (6/2/2019) sore ada empat guncangan gempa, terjadi mulai dari Morotai sampai Gorontalo.
Penulis: Fathul Amanah
Editor: Daryono
Gempa Hari Ini - BMKG Catat 4 Kali Guncangan hingga Rabu Sore, Terjadi di Morotai-Gorontalo
TRIBUNNEWS.COM - Serangkaian gempa kembali melanda berbagai daerah di Indonesia, hari ini Rabu (6/2/2019).
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, hingga Rabu sore ada empat guncangan gempa, terjadi mulai dari Morotai sampai Gorontalo.
Dilansir laman resmi bmkg.go.id, berikut penjelasan selengkapnya mengenai keempat gempa tersebut:
Baca: Gempa Hari Ini - BMKG Catat Gempa 3.6 M Guncang Mamasa, Pusat Gempa di Darat Kedalaman 10 Km
#1
Gempa pertama terjadi di Morotai pukul 06.17 WIB dengan kekuatan magnitudo 5,1.
Pusat gempa berada di laut 30 km barat laut Pulau Morotai, Maluku Utara dengan kedalaman 10 km.
Tepatnya pada koordinat 2,64 Lintang Utara (LU) dan 128,38 Bujur Timur (BT).
Gempa dirasakan hingga MMI II Morotai dan II Tobelo.
Meski demikian, gempa ini tidak berpotensi tsunami.
#2
Setelah Morotai di Maluku Utara, giliran Mamuju di Sulawesi Barat yang dilanda gempa.
Gempa berkekuatan magnitudo 4,9 mengguncang Mamuju pada pukul 11.23 WIB.
Pusat gempa berada di laut 36 km barat daya Mamuju dengan kedalaman 8 km.
Titik koordinat berlokasi pada 2,96 Lintang Selatan (LS) dan 118,52 Bujur Timur (BT).
Gempa ini terasa hingga MMI IV Mamuju dan III Majene.
Baca: Gempa Hari Ini - BMKG Catat Gempa 3.2 M Guncang Anggrek, Gorontalo Utara, Pusat Gempa di Laut
#3
Gempa kembali mengguncang Sulawesi Barat pada pukul 13.16 WIB.
Tepatnya di Mamasa dengan kekuatan magnitudo 3,6.
Pusat gempa berada di darat 6 km barat Mamasa dengan kedalaman 10 km.
Tepatnya pada koordinata 2,88 Lintang Selatan (LS) dan 119,47 Bujur Timur (BT).
Dirasakan hingga MMI II Mamasa.
#4
Terakhir, gempa terjadi di Anggrek, Gorontalo Utara pada pukul 14.37 WIB.
Pusat gempa berada di laut 34 km barat laut Anggrek dengan kedalaman 10 km.
Yaitu pada koordinat 1,15 Lintang Utara (LU) dan 122,73 Bujur Timur (BT).
Getaran gempa dirasakan di MMI II Anggrek.
Gempa bumi dapat terjadi di mana dan kapan saja, maka dari itu kita harus selalu waspada dan antisipasi.
Berikut Tribunnews rangkumkan dari laman resmi BMKG, bmkg.go.id, antisipasi sebelum, sesaat dan setelah gempa bumi.
A. Sebelum terjadi gempa bumi
1. Mengenali apa yang disebut gempa bumi
- Kunci utama adalah mengenali apa yang disebut gempa bumi.
- Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa bumi (longsor, liquefaction dll);
- Mengevaluasi dan merenovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.
2. Kenali Lingkungan Tempat Anda Bekerja
- Perhatikan letak pintu, lift serta tangga darurat, apabila terjadi gempabumi, sudah mengetahui tempat paling aman untuk berlindung;
- Belajar melakukan P3K;
- Belajar menggunakan alat pemadam kebakaran;
- Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempabumi.
3. Persiapan Rutin pada tempat Anda bekerja dan tinggal
- Perabotan (lemari, cabinet, dll) diatur menempel pada dinding (dipaku, diikat, dll) untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempabumi.
- Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.
- Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.
4. Penyebab celaka yang paling banyak pada saat gempabumi adalah akibat kejatuhan material
- Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah
- Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi (misalnya lampu dll).
5. Alat yang harus ada di setiap tempat
- Kotak P3K;
- Senter/lampu baterai;
- Radio;
- Makanan suplemen dan air.
B. Saat terjadi gempa bumi
1. Jika Anda berada di dalam bangunan
- Lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja dll;
- Cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan goncangan;
- Lari ke luar apabila masih dapat dilakukan
2. Jika berada di luar bangunan atau area terbuka
- Menghindari dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon, dll
- Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah
3. Jika Anda sedang mengendarai mobil
- Keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran;
- Lakukan point 2.
4. Jika Anda tinggal atau berada di pantai
- Jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.
5. Jika Anda tinggal di daerah pegunungan
- Apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.
C. Setelah terjadi gempa bumi
1. Jika Anda berada di dalam bangunan
- Keluar dari bangunan tersebut dengan tertib;
Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa;
- Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K;
- Telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.
2. Periksa lingkungan sekitar Anda
- Periksa apabila terjadi kebakaran.
- Periksa apabila terjadi kebocoran gas.
- Periksa apabila terjadi hubungan arus pendek listrik.
- Periksa aliran dan pipa air.
- Periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan (mematikan listrik, tidak menyalakan api dll)
3. Jangan mamasuki bangunan yang sudah terkena gempa karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.
4. Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.
5. Mendengarkan informasi
- Dengarkan informasi mengenai gempabumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan).
- Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.
6. Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi
7. Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya. (*)
(Tribunnews.com/Fathul Amanah)