Viral Video Anak Menangis karena Angpaunya Hilang di Bagasi Pesawat, Pihak Lion Air Beri Keterangan
Viral Video Anak Menangis karena Angpaunya Hilang di Bagasi Pesawat, Pihak Lion Air Beri Keterangan
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Viral video seorang bocah kecil menangis karena angpaunya yang ditelatakkan di koper bagasi pesawat hilang.
Dalam keterangan yang diutulis akun Facebook Sunglasses Bali, nama anak tersebut bernama Luvia Cyrens.
Ia bersama keluarganya terbang dari Surabaya ke Denpasar dengan pesawat Lion Air JT 0990.
Berdasarkan foto tiket yang diunggah Facebook Sunglasses Bali, Cyrens terbang dari Bandara Juanda Surabaya ke Bandara Ngurah Rai Bali pada hari Minggu (10/2/2019).
"Kasihan anak papi...
Capek2 kumpulin angpau dari kalimantan,udah senang aja sampai dibali mau buka angpau malah kecuri di bandara...
#korbanlionair," tulis Sunglasses Bali yang merupakan akun dari ayah Cyrens.
Dalam video, terlihat Cyrens menangis dengan koper yang dibongkar di depannya.
Beberapa orang dalam video terlihat membolak-balikan baju dalam koper mencari angpau milik Cyrens.
Sejak diunggah pada 10 Februari 2019 pukul 22:22, postingan Sunglasses Bali telah dibagikan lebih dari 7200 kali.
Dalam kolom komentar, ayah Cyrens menjelaskan mengapa angpau ditaruh di dalam koper, bukannya ditaruh di tas kecil dan dibawa ke kabin.
Sunglasses Bali menjelaskan pada awalanya koper yang dibawa Cyrens masuk kabin karena beratnya tak lebih dari 7 kg.
Namun ketika sudah masuk pesawat, pramugari meminta koper Cyrens untuk dimasukkan ke bagasi dengan alasan bagasi kabin sudah penuh.
Luvia sendiri tidak tahu bahwa angpaunya ternyata dimasukkan ke koper.
Saat dihubungi Kompas.com melalui WhatsApp pada Rabu (13/2/2019), David, pemilik akun Sunglasses Bali mengatakan:
"Kurang komunikasi juga yang taruh angpau (nenek) lupa kasih tahu sadara kalau di koper ada angpau. Yang bawa Ceyrens, (saudaranya) enggak tahu kalau di koper ada angpau. Koper Ceyrens sudah sempat dibawa ke pesawat, diturunin lagi dengan alasan kabin sudah penuh."