Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Stuckie, Mumi Anjing yang Telah Terjebak di Pohon Selama Lebih Dari 50 Tahun

Anjing yang diberi nama Stuckie oleh peneliti ini, telah terjebak di dalam pohon ek kastanye di Georgia Selatan selama 50 tahun.

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
zoom-in Stuckie, Mumi Anjing yang Telah Terjebak di Pohon Selama Lebih Dari 50 Tahun
All Thats Interesting
Anjing yang diberi nama Stuckie oleh peneliti ini, telah terjebak di dalam pohon ek kastanye di Georgia Selatan selama 50 tahun. 

Para peneliti percaya anjing itu terus memanjat ke atas pohon, kemudian membuatnya terjepit dan tak bisa berbalik kembali.

Lama di dalam pohon tersebut, anjing pemburu itu lantas mati dan terawetkan oleh pohon ek.

Biasanya, seekor anjing yang mati di alam liar, akan mati membusuk dan dimakan oleh hewan-hewan lainnya.

Baca: Brandon Salim Setengah Tahun Enggak Makan Daging Gara-gara Lihat Anjing Kecil Tumbuh Besar

Tidak dengan anjing pemburu itu.

Anjing tersebut malah mati di dalam pohon dan tak mungkin hewan lainnya dapat menjangkau bangkainya.

Kemungkinan lainnya adalah, bangkai anjing pemburu itu berada di pucuk pohon ek yang sangat tinggi.

Sehingga, hewan-hewan lainnya tidak bisa mencium bau bangkai dari anjing tersebut.

Baca: Bocah 13 Tahun Gantung Diri karena Ibu Lebih Peduli Anjingnya: Aku Ingin Jadi Gadis Kecilmu Lagi Mah

Berita Rekomendasi

Selain itu, jenis pohon ek tempat anjing tersebut berada secara unik memenuhi syarat untuk proses mumifikasi secara alami.

Pohon ek kastanye mengandung tanin, yang digunakan dalam taksidermi dan penyamakan untuk mebgobati kulit binatang.

Hal tersebut lah yang membuat anjing pemburu yang terjebak dalam pohon ek tidak membusuk.

Tanin yang terkandung dalam pohon ek ini merembes ke tubuh anjing tersebut dan mencegahnya membusuk.

Baca: Video Cara Anjing Pelacak Temukan 1 Ton Ganja di Bogor

Lingkungan kering di sekitar juga memberikan perlindungan dari unsur-unsur yang membusukkan bangkai.

Udara yang tersedot ke pohon melalui pangkal pohon, menciptakan semacam efek vakum yang selanjutnya berkontribusi pada proses pengeringan.

(Tribunnews.com/Whiesa)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas