Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gunung Bromo Erupsi, Penjelasan PVMBG hingga Berikut Catatan Erupsinya Sejak Tahun 1972

Gunung Bromo Erupsi, Penjelasan PVMBG hingga Berikut Catatan Erupsinya Sejak Tahun 1972, Simak Ulasan Lengkapnya Berikut Ini

Penulis: Umar Agus W
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
zoom-in Gunung Bromo Erupsi, Penjelasan PVMBG hingga Berikut Catatan Erupsinya Sejak Tahun 1972
Kolase Tribunnews.com/ PVMBG
Gunung Bromo Erupsi kembali Setelah Tahun 2015 

Lontaran batu berjatuhan disekitar bibir kawah dengan radius kurang dair 300 m.

Letusan berlangsung singkat selama 20 menit.

Pukul 16.05 WIB secara visual tanpak asap putih kelabu tekanan lemah.

Dengan ketinggian kolom asap berkisar antara 10 hingga 25 m dari bibir kawah.

Tanggal 9 juni 2004 pukul 02.00 - 05.00 WIB peralatan seismograf masih mencatat gempa-gempa hembusan dengan amplituda semakin melemah dan berada di sekitar 3 mm.

Akibat letusan ini 2 orang meninggal dunia dan 5 orang luka-luka.

7.Tahun 2010:

BERITA REKOMENDASI

Tanggal 8 November sekitar pukul 2 siang, teramati perubahan asap G. Bromo dari yang sebelumnya berwarna putih tebal menjadi abu-abu.

Satu jam berselang terekam gempa-gempa vulkanik yang semakin meningkat jumlahnya.

Gempa Vulkanik Dalam (A) hingga tanggal 20 November terekam sebanyak 76 kejadian sedangkan gempa Vulkanik Tanggal 20 November pukul 05 pagi terjadi letusan eksplosif dari kawah G. Bromo berwarna coklat dengan ketinggian 200-250 meter dari bibir kawah berlangsung sekitar 30 menit.

Tanggal 23 November pukul 05 pagi, kembali letusan terjadi dari kawah G. Bromo dengan tinggi mencapai 400 meter.

Pada pukul 8 08:00, status G. Bromo dinaikkan ke Siaga/level III.

Tremor vulkanik semakin membesar hingga mencapai 30 mm dan sore hari sekitar pukul 2 siang letusan lebih besar terjadi dengan ketinggian asap sekitar 400-800 meter, kemudian pada pukul 15:30 aktivitas vulkanik G. Bromo sehingga status dinaikkan menjadi Awas/level IV.

Tanggal 25-29 November letusan menerus dengan tinggi asap 400-800 dan berwarna kelabu coklat. Berarah barat-barat daya

Tanggal 6 Desember pukul 12:45, status Awas diturunkan menjadi Siaga setelah dilakukan evaluasi aktivitas vulkanik G. Bromo yang memperlihatkan intensitas letusan menerus yang mulai menurun.

Tanggal 13 Desember, erupsi abu kembali meningkat kembali. Amplituda maksimum tremor meningkat dari rata-rata 5 mm menjadi 15 mm.. Tanggal 19 Desember, erupsi diiringi dengan 2 kali sura dentuman terjadi pada pukul 10:17 dan 11:27. Erupsi terus berlangsung hingga saat ini (April 2011)


(Tribunnews.com/ Umar Agus W)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas