Kemenag Mulai Lakukan Seleksi Calon Petugas Haji 2019, Ini Jadwal dan Tahapannya
Kementerian Agama (Kemenag) mulai melakukan seleksi calon petugas haji tahun 2019 atau 1140 H.
Penulis: Daryono
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Agama (Kemenag) mulai melakukan seleksi calon petugas haji tahun 2019 atau 1140 H.
Jumlah petugas haji yang direkrut sebanyak 3.781 orang terdiri 2.555 petugas kloter dan 1.226 petugas non kloter.
Dikutip dari siaran pers di laman resmi Kemenag, www.kemenag.go.id, Senin (25/2/2019), seleksi calon petugas haji 2019 dilakukan secara berjenjang mulai dari Kantor Kemenag Kab/Kota hingga Kanwil Kemenag Provinsi dan Satker Eselon I Kemenag pusat.
"Hari ini seleksi digelar serentak di Kankemenag Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia," terang Direktur Bina Haji Khoirizi, saat ikut menyaksikan proses seleksi di Kankemenag Yogyakarta, Senin (25/02).
Seleksi calon petugas haji ini dibagi dua yakni kloter dan non kloter.
Jemaah haji Indonesia terbagi menjadi 511 kloter.
Baca: Kemenag Tunda Seleksi PPPK/P3K Tahap I untuk Tenaga Honorer Eks K2 dan Dosen
Setiap kloter ada lima petugas, yaitu: tiga petugas kesehatan (dokter dan perawat), serta masing-masing petugas pemandu haji dan pembimbing ibadah haji Indonesia.
"Untuk petugas kloter, total ada 1.022 orang yang direkrut Kemenag, dan 1.533 orang yang direkrut oleh Kemenkes," ujarnya.
"Jadi, untuk komposisi petugas kloter terdiri 40% petugas Kemenag dan 60% petugas Kemenkes," lanjutnya.
Untuk petugas non kloter, lanjut Khoirizi, jumlahnya 1.226, terdiri: 914 petugas yang direkrut Kemenag dan 312 petugas yang direkrut Kemenkes.
Sebanyak 914 petugas Kemenag terdiri dari Kemenag dan unsur instansi terkait, antara lain: TNI/Polri, Media Center Haji (MCH), unsur perguruan tinggi, masyarakat, BPS, Konsultan Ibadah, dan lainnya.
"Selama di Saudi, 914 petugas non kloter akan bertugas pada bidang layanan: umum yang mencakup akomodasi, transportasi, dan konsumsi. Juga layanan bimbingan ibadah, perlindungan, keamanan, termasuk publikasi," tuturnya.
"Sementara 312 non kloter Kemenkes, akan fokus pada layanan kesehatan jemaah haji," sambungnya.
Baca: Kata BKN Soal Guru Tenaga Honorer Eks K2 Kemenag yang Tak Bisa Ikut Seleksi PPPK/P3K Tahap I
Seleksi tingkat Kankemenag Kab/Kota berlangsung sehari dalam bentuk tes tertulis.
Dijelaskan Khoirizi, total ada 100 soal, dengan komposisi: pengetahun manasik (fiqh) 15%, manasik lanjutan 15%, umum 15%, regulasi perhajian 15%, akomodasi haji 10%, transportasi haji 10%, konsumsi haji 10%, dan siskohat 10%.
"Total ada 100 soal. Untuk regulasi dan soal pelaksanan seleksi dibuat pusat. Pelaksanaan sepenuhnya dilakukan Kankemenag Kab/Kota," jelasnya.
"Pengawasan proses seleksi dilakukan oleh KPHI dan Itjen Kemenag," lanjutnya.
Seleksi Kab/Kota diikuti ASN Kantor Kemenag, termasuk guru madrasah, penyuluh, dan penghulu KUA dan tenaga profesional lainnya.
Tahapan seleksi tingkat Kab/Kota meliputi seleksi administrasi dan seleksi kompetensi/tes tertulis.
"Kankemenag Kab/Kota akan memilih peserta terbaik sejumlah dua kali lipat dari kuota yang ditetapkan untuk mengikuti seleksi tingkat provinsi," ujarnya.
"Hasil seleksi akan diumumkan pada 28 Februari di Kankemenag setempat," lanjutnya.
Baca: Kekerasan di Pondok Pesantren, KPAI: Seharusnya Sekolah dan Kemenag Dituntut Tanggung Jawab
Peserta yang lolos seleksi di Kab/Kota, akan mengikuti seleksi tingkat provinsi.
Seleksi tingkat provinsi dilaksanakan di Kanwil Kemenag Provinsi pada tanggal 5 Maret 2019.
Seleksi tingkat provinsi berupa tes kompetensi berbasis CAT dan wawancara dan/atau praktik.
"Hasil seleksi tingkat provinsi akan diumumkan pada 8 Maret di Kanwil Kemenag Provinsi," terangnya.
Kakanwil selanjutnya akan melaporkan hasil seleksi tersebut ke Ditjen PHU untuk ditetapkan sebagai PPIH Arab Saudi 1440H/2019M.
"Untuk seleksi di tingkat Eselon I, akan digelar pada 4 April di Asrama Haji Pondok Gede," tandasnya.
Kepala Seksi Pembinaan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag DI Yogyakarta Imam Khoiri mengatakan, seleksi di wilayahnya diikuti 106 peserta, terdiri 40 peserta untuk formasi Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI), 26 peserta untuk Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) terdiri dari unsur ormas, antara lain: NU dan Muhammadiyah, 14 peserta formasi layanan konsumsi, 13 peserta layanan akomodasi, 7 peserta layanan transportasi, serta 3 peserta SISKOHAT.
"Ada juga tiga peserta seleksi pembimbing ibadah yang akan tergabung dalam petugas non kloter," ujarnya.
"Seleksi dilakukan di lima Kankemenag Kabupaten/Kota di Kanwil Kemenag Yogyakarta," lanjutnya.
(Tribunnews.com/Daryono)