Tanggapan Jokowi dan Ma'ruf Amin Terkait Video Viral Kampanye Hitam Ibu-ibu di Karawang
Terkait video kampanye hitam ibu-ibu di Karawang terhadap paslon capres dan cawapres 01, Jokowi dan Ma'ruf Amin beri tanggapan.
Penulis: Fitriana Andriyani
Editor: Fathul Amanah
TRIBUNNEWS.COM - Belakangan beredar video kampanye hitam ibu-ibu di Karawang terhadap pasangan calon (paslon) Jokowi dan Ma'ruf Amin, Minggu (24/2/2019).
Mendapati hal tersebur, Jokowi dan Ma'ruf Amin memberikan tanggapan.
Jokowi menilai tindakan tersebut sudah keterlaluan.
"Ada katanya nanti kalau Presiden Jokowi menang nggak boleh azan. Wah ini kan kebangetan itu," kata Jokowi saat berpidato dalam acara penyerahan sertifikat tanah di Cilacap, Senin (25/2/2019), seperti dikutip Tribunnews.com dari Kompas TV.
Selain itu, Jokowi kembali menyinggung fitnah yang selama ini dituduhkan kepadanya seperti terlibat PKI hingga antiulama.
Padahal, kata Jokowi, dirinya setiap hari bersama ulama dan sering mengunjungi pondok pesantren.
Kepada warga, Jokowi mengingatkan agar tidak menyebarkan kabar bohong atau fitnah hanya karena pemilu.
Pesan lain, jangan ada perpecahan hanya karena perbedaan pilihan calon pemimpin.
"Karena modal kita, aset terbesar kita persatuan," ucap Jokowi.
Baca: Soal Kampanye Hitam di Karawang, Sujiwo Tejo: Bisa Saja Dibuat Sendiri, Tujuannya Memecah Belah
Ma'ruf Amin meminta polisi mengungkap aktor intelektualis kampanye hitam yang menyatakan tak akan ada azan lagi bila capres petahana Joko Widodo terpilih.
"Saya kira itu harus terus diproses karena harus dicari auktor intelektualisnya. Sebab kalau tidak ini bakal ada lagi keluar. Jadi sumber hoaks itu harus diketahui dan harus diproses," kata Ma'ruf melalui keterangan tertulis, Selasa (26/2/2019).
Ia itu khawatir dengan maraknya kampanye hitam seperti itu di musim kampanye ini.
Sebab, kata Ma'ruf, kampanye hitam seperti di Karawang, Jawa Barat itu bisa menimbulkan konflik di masyarakat.
Ia merasa heran dan sangat menyayangkan adanya fitnah seperti itu di saat negara ingin menegakkan demokrasi melalui pilpres yang jujur dan bersih.