5 Fakta Film Dilan 1991 yang Mulai Tayang Hari ini, Begini Pengakuan Ridwan Kamil yang Jadi Cameo
Berikut lima fakta tentang film Dilan 1991 yang tayang hari ini, Kamis 28 Februari 2019. Begini pengakuan Ridwan Kamil yang terlibat jadi cameo.
Penulis: Bunga Pradipta Pertiwi
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Suatu malam, Milea pernah memergoki Dilan tawuran. Meski tawuran itu adalah aksi balas dendam Dilan demi Milea, Milea tetap tidak suka.
Baca: Film Dilan 1991 Disebut Iqbaal Ramadhan Lebih Manusiawi
Dilan tak pernah kapok walaupun dia sempat dimasukkan ke penjara selama 1 minggu dhingga diusir oleh ayahnya.
Keduanya jadi sering berdebat tentang masalah geng motor.
Kecemasan selalu melanda hati Milea hingga ia merasa tidak nyaman lagi berpacaran dengan Dilan. Ia meminta putus.
Sejak peristiwa itu Dilan menjauh dari Milea. Kesedihan semakin melanda Milea. Ia sebenarnya masih mencintai Dilan.
Waktu berlalu, Milea kembali ke Jakarta dan kuliah di sana. Sedangkan Dilan, ia melanjutkan pendidikan di Universitas ternama di Bandung.
Jarak membentang, namum cinta Milea masih sama: hanya untuk Dilan. Makin lama Dila menghilang, Milea berusaha untuk selalu menghubungi Dilan, akan tetapi keluarga Dilan sudah pindah rumah. Milea kehilangan jejak Dilan.
Hingga suatu hari, sosok Hardi datang ke kehidupan Milea. Hardi adalah kaka tingkatnya di Universitas. Kisah cinta Milea dan Hardi berlanjut hingga ke jenjang pernikahan.
2. Dilan 1991 Lebih Manusiawi
Menurut Iqbal, sosok Dilan dalam sekuel kali ini jauh lebih manusiawi dari film sebelumnya.
"Dilan di sini lebih manusiawi, di 1991 terlihat bahwa dia punya emosi yang relatable yang dirasakan manusia biasa jadi rasanya lebih bisa diambil," ungkap mantan personil CJR itu.
Ia pun mencontohkan adegan dimana ia terlihat sangat acuh saat berhadapan dengan Milea.
Berbeda dari kondisinya di sekuel pertama, yakni Dilan 1990 dimana ia seperti lelaki yang diidamkan banyak wanita.
"Liat Dilan cuek dan (tak) acuh seperti itu nyebelin juga, jadi penasaran kalau Dilan bete, cemburu itu gimana," tutur Iqbal.