Sebelum Ditangkap Militer Pakistan, Pilot Angkatan Udara India Sempat Berikan Tembakan Peringatan
Pilot Angkatan Udara India, Abhinandan Varthaman ditangkap di Kashmir, Pakistan setelah pesawat yang ia tumpangi ditembak jatuh oleh militer Pakistan.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Daryono
Seorang saksi mata mengatakan, sebelum ditangkap, Abhinandan Varthaman sempat memberikan tembakan peringatan kepada sekerumunan orang yang menuju ke arahnya.
TRIBUNNEWS.COM - Kabar terbaru datang dari penangkapan pilot Angkatan Udara India yang ditangkap oleh militer Pakistan pada Rabu (27/2/2019) kemarin.
Pilot Angkatan Udara India, Abhinandan Varthaman ditangkap di Kashmir, Pakistan setelah pesawat yang ia tumpangi ditembak jatuh oleh militer Pakistan.
Sebelum pesawatnya jatuh, pilot Angkatan Udara Abhinandan Varthaman mengalami pertempuran udara dengan pesawat tempur Pakistan.
Saksi mata mengatakan, sebelum ditangkap, Abhinandan Varthaman sempat memberikan tembakan peringatan kepada sekerumunan orang yang menuju ke arahnya.
Baca: Diambang Perang, Pemerintah Malaysia Minta Warganya Tidak Bepergian ke India dan Pakistan
Baca: Ketegangan Pakistan-India Berlanjut di Kashmir, Penduduk Mengungsi
Dikutip dari BBC, warga di Desa Horran sempat melemparkan batu ke arah pilot Abhinandan Varthaman saat digelandang ke mobil militer Pakistan.
Perlu diketahui sebelumnya, India sempat menyerang kamp-kamp militan di Pakistan pada hari Selasa (26/2/2019) lalu setelah serangan terhadap pasukan keamanannya pada awal bulan ini.
Pihak Pakistan mengatakan, tidak punya pilihan selain membalas dengan serangan udara pada hari Rabu kemarin.
Kepala desa Horran menceritakan penangkapan dramatis para Rabu kemarin dalam sebuah wawancara dengan BBC.
Baca: Siapakah pilot India yang ditahan Pakistan? Warga India menyebutnya sebagai pahlawan
Baca: India-Pakistan Memanas: Penerbangan Internasional Terganggu
"Tujuan saya adalah untuk menangkap pilot hidup-hidup. Saya telah melihat bendera India di parasutnya dan tahu dia adalah orang India," kata Mohammad Razzaq Chaudhry.
Pria berusia 58 tahun itu mengatakan ia melihat jet tempur MiG-21 tertabrak dan jatuh ke tanah pada Rabu pagi.
Mohammad Razzaq Chaudhry mengatakan telah bergegas ke tempat kejadian ketika penduduk desa lain juga menuju ke sana.
"Saya khawatir mereka akan menyakitinya atau dia akan menyakiti mereka," kata Chaudhry, yang berafiliasi dengan partai PTI milik Perdana Menteri Imran Khan.
Baca: Pakistan Tangkap dan Pertontonkan Pilot India
Baca: AU India dan Pakistan Terlibat Konfrontasi, Sejumlah Pesawat Tempur Ditembak Jatuh
Ketika sampai di lokasi, Mohammad Razzaq Chaudhry mendengar pilot bertanya kepada beberapa penduduk desa apakah dia telah mendarat di India dan salah satu dari mereka langsung mengatakan ya.
"Dia melepaskan diri dari parasutnya dan mengangkat slogan-slogan patriotik, tetapi anak-anak di sekitarnya menjawab dengan mengatakan, 'Hiduplah Pakistan!' Saat itulah dia mengeluarkan senjatanya dan menembak ke udara untuk menakuti mereka," ungkap Mohammad Razzaq Chaudhry.
Namun, Chaudhry menambahkan, ini menyebabkan orang-orang di sekitar pilot tersebut menjadi agresif.
Chaudhry mengatakan, para penduduk langsung mengambil batu dan ketika mereka melemparkan ke arahnya, dia mulai berlari sambil menembakkan lebih banyak tembakan ke udara.
Baca: Konflik Pakistan-India: India menuntut Pakistan bebaskan pilot yang pesawatnya ditembak jatuh
Baca: Konflik Pakistan-India memanas setelah dua pesawat tempur India ditembak jatuh
"Anak-anak itu mengejarnya sampai dia jatuh ke sungai dan salah seorang keponakan saya yang juga bersenjata menembak kakinya," kata Chaudhry.
"Keponakanku memintanya untuk menjatuhkan pistolnya, yang dia lakukan. Kemudian seseorang menangkapnya dan menembaki dia untuk mencegahnya menggunakan senjata lain yang mungkin dia miliki," tambah Chaudhry.
Chaudhry mengungkapkan, pilot kemudian mengeluarkan kertas dari sakunya dan mencoba memasukkan semuanya ke dalam mulutnya untuk menghancurkannya.
Tetapi para penduduk desa dapat mengambil beberapa dokumen darinya, yang kemudian mereka berikan kepada tentara.
Baca: Konflik Pakistan-India memanas setelah dua pesawat tempur India ditembak jatuh
Baca: Perseteruan Pakistan dan India di Kashmir Semakin Memanas
"Anak-anak lelaki kami marah dan terus memaksa mereka mendekat untuk meninju dan menamparnya, meskipun beberapa dari mereka mencoba menghentikan para penyerang," kata Chaudhry bercerita.
"Aku juga mengatakan kepada mereka untuk tidak melukainya, untuk membiarkannya sendirian sampai para perwira militer tiba," imbuhnya.
(Tribunnews.com/Whiesa)