3 Fakta Tertangkapnya Andi Arief, Soal Wanita di Kamar hingga Bantahan Livy Andriany
Wasekjen Partai Demokrat, Andi Arief ditangkap oleh pihak kepolisian karena diduga mengonsumsi narkoba jenis sabu-sabu pada Minggu (3/3/2019).
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Bila benar wanita tersebut adalah informan, Neta berspekulasi jika penangkapan Andi Arief ini adalah sebuah jebakan yang dirancang oleh pihak kepolisian.
Namun kata Neta, jika memang perempuan itu bukan informan polisi, maka polisi harus menjelaskannnya dan membuka identitasnya serta perannya di sana.
Sehingga, kata Neta, masyarakat tahu apa sesungguhnya peran wanita itu di sana.
"Apakah ia sebagai pemasok narkoba atau sekadar teman kencan," lanjut Neta S Pane.
Baca: Cuitan Pertama Andi Arief Seusai Ditangkap Kasus Narkoba, Tulis Permohonan Maaf dan Minta Doa
Baca: Kuasa Hukum dan Wasekjen Demokrat Kompak Bantah Ada Perempuan Saat Penangkapan Andi Arief
Neta pun mendesak kepolisian menjelaskan secara transparan, mengenai seputar wanita yang kedapatan bersama Andi Arief saat penangkapan.
"Selain wanita itu, polisi juga menemukan tas perempuan warna hitam di sudut kamar hotel, yang diduga milik wanita yang bersama Andi Arief tersebut," ungkap Neta S Pane.
Namun, dalam penjelasan resmi yang dilakukan Polri, keberadaan wanita itu tidak dijelaskan.
Bahkan, Polri menjelaskan bahwa Andi Arief diamankan dari dalam kamar hotel, seorang diri saja.
Baca: Partai Demokrat: Kasus Andi Arief Tidak Ada Sangkutan dengan Partai
Baca: Kasus Narkoba Andi Arief, Keterangan Polri hingga Wasekjen Demokrat Sebut Andi Akan Undurkan Diri
"Sehingga, muncul opini di masyarakat bahwa dalam menggunakan narkoba di kamar hotel itu, Andi Arief hanya seorang diri. Padahal sesungguhnya ada orang lain, yakni seorang wanita cantik yang bersama Andi Arief," jelas Neta S Pane.
Karena hal itu, Neta S Pane menyatakan, Polri harus bersikap transparan dan tidak melindungi pihak-pihak tertentu.
"Jika polisi tidak bersikap transparan, apalagi bersikap diskriminatif, kondisi Indonesia yang sudah Darurat Narkoba saat ini akan semakin parah," kata Neta.
"Jika para politisi sudah menjadi budak narkoba, pemberantasan narkoba seperti apalagi yang bisa diharapkan di negeri ini. Sebab bagaimana pun pemberantasan narkoba perlu keputusan politik yang solid agar para bandar narkoba internasional tidak terus menerus mempecundangi bangsa ini," tambahnya.
Baca: Terjerat Kasus Narkoba, Andi Arief Minta Maaf: Doakan Saya Bisa Memperbaiki Salah Menuju Benar
Baca: Andi Arief Mengundurkan Diri dari Kepengurusan Partai Demokrat
2. Mengundurkan Diri
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Rachland Nashidik menyebutkan jika Andi Arief telah menyatakan mundur dari Partai Demokrat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.