Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Beredar Video Jika Jokowi Terpilih, Pendidikan Agama Dihapus, Tanggapan Mendikbud hingga TKN

Beredar video seorang perempuan mengatakan jika Jokowi terpilih, Pendidikan Agama Islam akan dihapuskan. Mendikbud hingga TKN beri tanggapan.

Penulis: Fitriana Andriyani
Editor: Sri Juliati
zoom-in Beredar Video Jika Jokowi Terpilih, Pendidikan Agama Dihapus, Tanggapan Mendikbud hingga TKN
Tribunnews.com/ Theresia Felisiani
Mendikbud Muhadjir Effendy di Istana Negara, Jumat (11/1/2019). Beredar video seorang perempuan mengatakan jika Jokowi terpilih, Pendidikan Agama Islam akan dihapuskan. Mendikbud hingga TKN beri tanggapan. 

TRIBUNNEWS.COM - Beredar video seorang perempuan menyebarkan fitnah dari rumah ke rumah warga bahwa jika Jokowi terpilih, Pendidikan Agama Islam di sekolah-sekolah akan dihapuskan.

Dalam video itu, ibu tersebut ditemani beberapa rekannya melakukan kampanye hitam terhadap pasangan capres nomor 01, Joko Widodo ( Jokowi) - Ma'ruf Amin.

“Kalau pilih Prabowo itu, kita pikirkan nasib agama kita, anak-anak kita walaupun kita tidak menikmati sekarang."

"Tapi besok lima atau sepuluh tahun akan datang, apakah kita mau kalau pelajaran agama dihapuskan oleh Jokowi bersama menteri-menterinya?” kata wanita dalam video tersebut, dilansir Kompas.com.

“Itu kan satu programnya mereka, pertama pendidikan agama dihapus di sekolah-sekolah. Terus rencananya mereka itu menggantikan pesantren menjadi sekolah umum dan berbagai macam cara untuk ini,” lanjutnya.

Baca: Viral, Video Perempuan Sebut Jokowi Bakal Hapus Pelajaran Agama

Peristiwa yang terjadi dalam video tersebut diduga terjadi di Sulawesi Selatan.

Beredarnya video tersebut mendapat tanggapan dari sejumlah ihak termasuk Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy.

Berita Rekomendasi

Berikut tanggapan sejumlah pihak terkait beredarnya video kampanye hitam yang mengatakan jika Jokowi terpilih Pedidikan Agama Islam dihapus.

1. Mendikbud Muhadjir Effendy

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy menegaskan, tak ada rencana untuk menghapus mata pelajaran agama.

"Tidak benar itu. Enggak ada penghapusan," kata Muhadjir di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta kepada Kompas.com, Rabu (6/3/2019).

Muhadjir juga membantah pernyataan perempuan dalam video itu yang menyebut, pondok pesantren akan diubah menjadi sekolah umum jika Jokowi terpilih.

Muhadjir menegaskan, pemerintahan Jokowi justru berupaya memperkuat pondok pesantren. Salah satunya dengan mempersiapkan UU Pondok Pesantren.

"Tidak mungkin itu. Bahkan ada rencana membuat UU pondok pesantren. Berarti kan kuat," kata dia.

Baca: Kemenag Tegaskan Pendidikan Agama Mustahil Dihapus Pemerintah

2. Bawaslu Makassar

Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Makassar Nursari mengonfirmasi pihaknya baru mendapat video kampanye itu dari wartawan yang hendak melakukan konfirmasi pada Selasa (5/3/2019) kemarin.

Hanya saja, sampai sekarang belum ada pihak yang melaporkan kampanye hitam tersebut ke Bawaslu.

“Kami juga baru dapat video itu dari teman-teman wartawan yang mau konfirmasi. Belum juga ada yang datang melapor ke Bawaslu."

"Meski begitu, kami masih selidiki lokasi kampanye hitam tersebut. Sebab, kalau dilihat lokasinya berada di daerah di Sulsel,” ujarnya, seperti dikutip dari Kompas.com.

Nursari belum bisa memastikan lokasi kampanye hitam ibu-ibu tersebut.

Ia pun telah menyerahkan bukti rekaman video ke Bawaslu Sulsel untuk dibantu dalam melakukan penyelidikan.

Aparat kepolisian di jajaran Polda Sulsel juga melacak lokasi dan mencari pelaku kampanye hitam tersebut.

“Saya sudah serahkan video tersebut ke Bawaslu Sulsel untuk dibantu selidiki."

"Ketua Bawaslu Maros juga kemarin menelepon mencari tahu soal lokasi kampanye hitam itu."

"Demikian pula kepolisian sedang melakukan penyelidikan, termasuk kami di Bawaslu Makassar,” tambahnya.

Baca: Satu dari Tiga Emak-emak yang Melakukan Kampanye Hitam di Karawang Bertindak Sebagai Buzzer

3. TKN Jokowi-Ma'ruf Amin

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional ( TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Arsul Sani mengatakan, pihaknya telah mendapat laporan terkait munculnya video berisi kampanye hitam yang menyasar Jokowi-Ma'ruf.

TKN Jokowi-Ma'ruf berencana untuk mengambil langkah hukum atas kasus ini.

"Kami sedang menyiapkan langkah hukum untuk melaporkan kepada Polri karena ini masuk dalam ranah pidana umum," ujar Arsul ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (6/3/2019).

Arsul mengatakan pihaknya berharap polisi tidak hanya menelusuri penyebar hoaks ini di lapangan.

"Harapan TKN adalah agar penindakan hukum tidak hanya berhenti pada pelaku di lapangan tetapi justru yang lebihh penting terhadap dalangnya," kata Arsul.

Baca: Kasus Kampanye Hitam 3 Emak ke Jokowi-Ma’ruf, Polisi Periksa 15 Saksi

Sementara itu, Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto mengomentari video kampanye seorang perempuan yang menyebut pelajaran agama akan dihapus jika Jokowi terpilih.

Menurut Hasto, kampanye itu dilakukan pendukung Prabowo-Sandiaga untuk menutupi kelemahan pasangan calon yang didukungnya.

"Sebenarnya hoaks itu untuk menutup kelemahan dari mereka. Ketika mereka menggunakan isu Pak Jokowi-Kiai Ma'ruf Amin tidak Islami, bagaimana mungkin seorang ulama besar tidak Islami?

Itukan untuk menutup mereka (Prabowo-Sandi) yang tidak Islami," ujar Hasto melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Rabu (6/3/2019).

Hasto mengajak semua pihak untuk berkampanye secara positif.

Dia berharap kampanye hitam seperti ini tidak mencoreng Pemilihan Presiden 2019.

Hasto mengingatkan ini bukan pertama kalinya kampanye hitam terkait agama menimpak Jokowi-Ma'ruf.

Hasto juga menyinggu hoaks yang pernah beredar sebelumnya yang menyebut azan tidak akan terdengar lagi jika Jokowi-Ma'ruf terpilih.

"Bagaimana mungkin Kiai Ma'ruf mau melarang azan?" kata dia.

(Tribunnews.com/Fitriana Andriyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas