Malam Ini Pemilihan Puteri Indonesia 2019, Ada 3 Dokter 1 PNS dari 39 Finalis
Malam pemilihan Puteri Indonesia 2019 akan digelar Jumat (8/3/2019) malam ini, ternyata ada tiga dokter dan satu PNS dari 39 finalis.
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Fathul Amanah
Pemilihan Puteri Indonesia 2019 akan digelar Jumat (8/3/2019) malam ini. Ternyata ada 3 dokter dan 1 PNS dari 39 finalis
TRIBUNNEWS.COM - Malam pemilihan Puteri Indonesia 2019 digelar Jumat (8/3/2019) malam ini.
Disiarkan langsung live streaming SCTV pukul 20.00 WIB, 39 perempuan akan beradu kecantikan dan ketangkasan malam ini.
Dari 39 finalis Puteri Indonesia 2019, ternyata ada tiga finalis berprofesi sebagai dokter dan seorang lainnya.
Serlain itu, aneka profesi juga digeluti finalis lainnya.
Baca: Live Streaming SCTV, Final Pemilihan Puteri Indonesia 2019 Nanti Malam Pukul 20.00 WIB
Seperti pengusaha, presenter, model, desainer, hingga masih berkutat sebagai mahasiswa.
Lain dari hal itu, berikut finalis yangberprofesi sebagai dokter dan PNS yang dikutip Tribunnews.com dari laman resmi Puteri Indonesia.
1. Anoushka Bhuller
Finalis Puteri Indonesia 2019 wakil Sumatera Utara ini berprofesi sebagai dokter.
Biografi yang tertulis di laman resmi Puteri Indonesia, Anoushka Bhuller yang berusia 23 tahun ini mengaku kaget terpilih menjadi wakil Sumatera Utara dalam ajang kecantikan bergengsi di Indonesia ini.
“Saya sangat kaget saat terpilih mewakili Sumatera Utara di ajang Pemilihan Puteri Indonesia tahun 2019. Ada yang pernah bilang kepada saya, ‘kamu tidak akan terpilih’, namun saya hiraukan. Bukan karena saya sombong, tetapi tidak ada manusia di dunia ini yang berhak membuat saya merasa rendah diri. Saya tidak sempurna, tapi saya berhak untuk mengikuti ajang Puteri Indonesia karena cantik itu ada di setiap perempuan," jelasnya.
Wanita yang akrab disapa Sasa ini aktif mengikuti kegiatan sosial melalui partai dan gereja di Sumatera Utara semenjak tahun 2016 setelah kepulangannya dari Australia menyelesaikan pendidikan Ilmu Kedokteran.
Kegiatan sosial yang ia ikuti mencakup pembagian sembako kepada masyarakat kurang mampu dan pembagian alat tulis kepada anak-anak di panti asuhan.
Kini ia memfokuskan advokasinya kepada masalah edukasi tentang kebersihan dan pembagian pembalut kepada narapidana perempuan di Sumatera Utara.