Hingga tahun 2018 kasus DBD khususnya di Kalimantan Tengah masih tinggi.

Ia melakukan evaluasi ke Puskesmas di Palangka Raya didampingi lurah, kepala Puskesmas dan TNI Babinsa.

Vero gencar melakukan penyuluhan tentang betapa pentingnya kebersihan lingkungan dan mendaur ulang atau mengubur barang bekas untuk pencegahan DBD.

Ia juga mengajak masyarakat menjadi kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) di setiap rumah, dan memberikan pemahaman tentang apa saja tempat-tempat yang sering terdapat jentik nyamuk.

Tujuannya supaya angka kejadian DBD di Indonesia dan khususnya Kalimantan Tengah dapat menurun karena masyarakat telah mengerti cara pencegahan DBD yang paling tepat.

Vero berharap, dengan gelarnya ia dapat memberi banyak dampak positif kepada masyarakat luas.

4. Irena Shafira

Sedangkan finalis satu ini berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Abdi negara berusia 19 tahun ini mewakili Maluku Utara di ajang Puteri Indonesia 2019.

Iren, begitu ia akrab disapa, adalah lulusan Perpajakan, PKN Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN).

Dia kini ditempatkan kerja di Ternate, Maluku Utara sejak 2018 awal sebagai sekretaris Eselon III.

Ia juga merupakan mahasiswi semester 2 jurusan Hukum di Universitas Terbuka Ternate.

Sebagai seorang perempuan yang merantau jauh ke timur Indonesia,bukan sebuah hal mudah pada awalnya untuk tinggal dan hidup disana.

Namun, itu tidak berlangsung lama karena keramahan masyarakat Maluku Utara yang luar biasa.