Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

4 Fakta Kasus Pengeroyokan Siswa SD di Lampung, Terpicu Chat WhatsApp hingga Dikeroyok Geng Jaling

4 Fakta Kasus Pengeroyokan Siswa SD di Lampung, Terpicu Chat WhatsApp Hingga Dikeroyok Geng Jaling, Simak Ulasan lengkapnya berikut ini

Penulis: Umar Agus W
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in 4 Fakta Kasus Pengeroyokan Siswa SD di Lampung, Terpicu Chat WhatsApp hingga Dikeroyok Geng Jaling
Ist/tribun jambi
Ilustrasi - 4 Fakta Kasus Pengeroyokan Siswa SD di Lampung, Terpicu Chat WhatsApp Hingga Dikeroyok Geng Jaling, Simak Ulasan lengkapnya berikut ini 

"Ternyata keluar itu dikeroyok, oleh lima anak. Namanya saya lupa, tapi yang jelas bukan kawannya."

"Ada yang SMP, dan ada yang gak sekolah, mereka geng, geng Jaling, umurnya sekitar 15 sampai 16 tahun," ucap ayah DS, Hendri Dunan (44).

Baca: Aksi Brutal Geng Motor, Seorang Pria Dibacok dengan Senjata Tajam

Hendri juga menambahkan jika kelima terduga pelaku tersebut sebelumnya juga pernah membuat kasus yang sama.

"Jadi ke lima anak itu sudah buat kasus karena menyerang sekolah anak saya di SD 3 Labuhan Dalam," sebutnya.

"Atas penyerangan itu kelimanya membuat perjanjian kalau membuat ulah lagi bisa diadukan keranah hukum," imbuhnya

Baca: Buntut Panjang Kasus Pengeroyokan 2 Pemuda hingga Tewas di Unimed, 4 Pelaku Berhasil Ditangkap

4. Dilaporkan Kepihak Polisi

Ilustrasi polisi
Ilustrasi polisi (IST)

Kasus pengeroyokan ini pun berakhir dengan proses hukum di Polsek Kedaton Lampung.

Berita Rekomendasi

Sang ayah, Hendri Dunan resmi melaporkan ke pihak Polsek Kedaton Lampung.

Hal itu juga di benarkan oleh Kapolsek Kedaton, Kompol Abdul Mutholib.

Ia mengatakan jika laporan dari kasus ini sudah tersurat dalam TBL/380/III/2019/LPG/RESTA BALAM/ SEKTOR KDT dan masih dalam proses.

"Nanti saya cek lagi," ungkap Abdul singkat saat mengutip dari Tribun Lampung.

Disisi lain Ketua Himpunan Psikolog Indonesia (HIMPSI) Lampung Rini Proborini juga turut memberikan tanggapannya.

Menurutnya kasus pengeroyokan ini bisa berasal lantaran tekanan jiwa.

"Jadi agresifitas remaja terjadi karena adanya tekanan pada jiwa seseorang, tekanan ini diperoleh dari berbagai sumber," ungkap Rini, Rabu (13/3/2019).

"Pertama contoh dalam keluarga orang tua mendidik anak terlalu keras atau bisa jadi kebutuhan anak tak terpenuhi sehingga membuat tekanan dirinya," imbuhnya.

(Tribunnews.com/ Umar Agus W)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas