Terduga Teroris di Sibolga Ditangkap Densus 88, Pelaku Rakit Puluhan Bom hingga Penjelasan Kapolri
Berikut Tribunnews.com merangkum fakta-fakta tentang peristiwa penangkapan terduga teroris di Sibolga
Penulis: Daryono
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Penangkapan terduga teroris di Sibolga berakhir tragis dengan adanya bom bunuh diri.
Berikut Tribunnews.com merangkum fakta-fakta tentang peristiwa tersebut dari Kompas.com, Rabu (13/3/2019):
1. Terduga Teroris Sudah Rakit Puluham BOM
Terduga teroris Husain alias Abu Hamzah (AH) disebut telah merakit puluhan bom.
AH ditangkap tim Densus 88 Anti-Teror Polri di Sibolga, Sumatera Utara, Selasa (12/3/2019).
Baca: Wiranto Tegaskan Penangkapan Terduga Teroris dan Bom di Sibolga Tak Terkait Pemilu
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengungkapkan, ada empat bom aktif yang dibawa istri AH.
"Dari hasil pengakuan pelaku AH itu ada sekitar puluhan bom yang sudah terakit. Yang aktif dan dibawa istrinya sekitar empat bom," kata Dedi saat konferensi pers di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (13/3/2019).
Selain itu, Dedi mengungkapkan, ditemukan pula bahan baku untuk merakit bom seperti potasium.
Bom tersebut, katanya, diduga akan digunakan untuk menyerang aparat keamanan.
"Yang jelas dia akan melakukan tindakan amaliyah dengan sasaran aparat keamanan," ujar dia.
Dalam proses perakitan, polisi menduga AH melakukannya bersama rekannya yang sedang dalam proses penyelidikan.
AH diduga tergabung dalam jaringan yang berafiliasi dengan ISIS.
Penangkapannya merupakan pengembangan dari penangkapan seorang terduga teroris di Lampung, Sabtu (9/3/2019).
2. Istri Terduga Terois Meledakkan Diri Bersama Anaknya
Istri dan anak terduga teroris Husein alias Abu Hamzah diduga tewas dalam ledakan di salah satu rumah di Jalan Cendrawasih tepatnya di depan Masjid Al Mukhlisin, Kota Sibolga, Sumatera Utara, Rabu (13/3/2019).
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, saat ini polisi masih sangat berhati-hati untuk melakukan evakuasi dan olah tempat kejadian perkara (TKP) karena masih belum steril dari ancaman ledakan.
"Saat ini tim berhati-hati untuk olah TKP dan evakuasi tubuh-tubuhnya," ujar Dedi, Rabu.
Dedi mengatakan, istri dan anak terduga teroris yang masih berusia 2 tahun itu diduga meledakkan diri pada Rabu dini hari sekitar pukul 01.30 WIB.
"Dapat dipastikan yang berada di kamar saat meledakkan diri ibu dan seorang anak kecil berusia 2 tahun lebih," ungkapnya.
Sementara itu, seperti dikutip dari Antara melalui update terakhir pukul 13.25 WIB, Dedi menuturkan, polisi menduga, sang istri melakukan bom bunuh diri.
Polisi belum bisa memastikan kondisi jenazah korban karena tim masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.
"Belum dipastikan berapa sebenarnya jumlah korban karena tim juga masih belum bisa masuk ke lokasi demi menjaga hal-hal yang tidak diinginkan terjadi pada petugas," katanya.
Baca: Terduga Teroris di Sibolga Rakit Puluhan Bom, 4 Dibawa sang Istri
3. Penjelasan Kapolri
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri sudah mengamankan tiga orang terduga teroris dari Kota Sibolga, Sumatera Utara, pada Selasa (12/3/2019).
Para pelaku, menurut dia, adalah pendukung gerakan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
"Sudah tiga terduga diamankan. Mereka berafiliasi ke ISIS. Kelompok ini sudah dijajaki densus, makanya penangkapan awal dilakukan di Lampung," kata Tito, usai bersilaturahim di Pondok Pesantren Al Kautsar Al Akbar, di Jalan Pelajar Timur, Medan, Selasa malam.
Namun, penangkapan tersebut tak berjalan mulus.
Pada Selasa (12/3/2019) sore, ledakan terdengar dari salah satu rumah warga di Jalan Cendrawasih, tepatnya di depan Masjid Al Mukhlisin, Kota Sibolga, Sumatera Utara.
Ledakan tersebut diduga terkait dengan penangkapan seorang terduga terorisme.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen M Iqbal mengatakan, awalnya pihaknya akan menangkap terduga teroris Husain alias Abu Hamzah, Selasa (12/3/2019) pukul 14.23.
"Saat akan dilakukan pengecekan awal di rumah pelaku, sekitar pukul 14.50 WIB terjadi bom meledak yang melukai petugas," kata Iqbal.
4. Presiden Jokowi Sampaikan Apresiasi
Presiden Joko Widodo mengapresiasi kerja keras Densus 88 Polri yang kembali berhasil mengungkap jaringan terduga teroris di Sibolga, Sumatera Utara.
Hal itu dikatakan Jokowi di JI-Expo Kemayoran, Jakarta, Rabu (13/3/2019).
"Yang pertama kita mengapresiasi kerja keras Polri terutama Densus 88 yang telah membuka dan menangkap jaringan yang ada di Sibolga dan tempat lain," kata Jokowi. "Ini pengembangan dari penangkapan di Lampung dan kita lihat memang barangnya berupa bom itu ada," tambah dia.
Kepala Negara berharap, ke depannya Polri bisa lebih mengembangkan dan menemukan lagi sel-sel jaringan terorisme yang masih tersisa.
"Karena bisa berbahaya bagi negara ini, keamanan negara kita, kalau masih ada teroris-teroris yang masih menyimpan bom seperti itu," kata Jokowi.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga turut menyampaikan rasa duka cita atas terlukanya aparat kepolisian dan masyarakat akibat ledakan yang terjadi di rumah terduga pelaku.
"Saya juga ikut prihatin atas terlukanya ada masyarakat maupun dari aparat kita karena bom kemarin," ujar dia.
Baca: Ledakkan Diri Setalah 10 Jam Negosiasi, Terduga Teroris Sibolga Akui Sang Istri Lebih Militan
5. Tak Terkait Rencana Kunjungan Jokowi
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan, penangkapan terduga teroris di Sibolga, Sumatera Utara, tidak terkait dengan rencana kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke suatu daerah.
"Saya tegaskan kembali bahwa penangkapan pelaku teroris ini tidak ada kaitannya dengan pemilu dan kunjungan presiden," kata Tito, kepada wartawan, usai menghadiri kegiatan silahturahim di Pondok Pesantren Al Kautsar di Medan, Sumatera Utara, Selasa (12/3/2019) malam.
Sebelumnya, Jokowi dikabarkan akan mengunjungi Sumatera Utara.
Tito juga menegaskan bahwa kejadian di Sibolga tidak ada hubungannya dengan pemilihan umum.
(Tribunnews.com/Daryono)