Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Update Terkini Dampak Banjir Bandang Sentani, 89 Orang Tewas, 74 Orang Hilang

Update terkini dampak banjir bandang Sentani di Jayapura, Papua. Hingga Selasa (19/3/2019) pagi, tercatat 89 orang tewas, 74 orang hilang.

Penulis: Fitriana Andriyani
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
zoom-in Update Terkini Dampak Banjir Bandang Sentani, 89 Orang Tewas, 74 Orang Hilang
Dok. BNPB
Update terkini dampak banjir bandang Sentani di Jayapura, Papua. Hingga Selasa (19/3/2019) pagi, tercatat 89 orang tewas, 74 orang hilang. 

15. Rindam : 220 orang.

Baca: Kepala BNPB Beberken 3 Faktor Penyebab Banjir Bandang di Sentani Papua

Penanganan darurat banjir bandang Sentani dilakukan oleh 1.613 personil tim gabungan dari 23 instansi dan lembaga.

Dapur umum, pos pelayanan kesehatan dan posko sudah didirikan.

Namun masih diperlukan beberapa kebutuhan mendesak seperti MCK, air bersih, permakanan, matras, selimut, pakaian layak, genset, peralatan dapur, psikososial, dan sebagainya.

Data dampak kerugian dan kerusakan juga terus bertambah seiring masuknya data laporan ke posko.

Kepala BNPB Doni Monardo memimpin langsung rapat kordinasi sekaligus evaluasi penanganan bencana banjir bandang Sentani di Jayapura.

Didampingi Kepala Basarnas dan Wakil Gubernur Papua, Kepala BNPB menyampaikan langsung evaluasi tinjauan lapangannya hari ini.

Berita Rekomendasi

Kepala BNPB mengatakan hal yang terpenting saat ini adalah mengelola pengungsi dan jangan sampai ada yang mengeluh.

"Kita akan memenuhi antara lain air bersih, MCK, selimut, dan matras," ujar Kepala BNPB Doni Monardo, mengutip laman bnbpb.go.id.

Baca: Babinsa Temukan 1 Jenazah Korban Banjir Bandang di Sentani

Logistik, makanan dan bantuan-bantuan lainnya akan terus ditambah dari bantuan berbagai pihak. Unsur relawan, TNI dan Polri akan disiagakan disetiap titik pengungsian.

"Anak-anak yang paling terpenting, jangan sampai ada yang sakit di pengungsian" tambahnya.  

Kepala Basarnas Bagus Puruhito menjelaskan akan terus membantu dalam pencarian orang hilang dan akan mengecek dan meningkatkan pencarian korban.

"Kami juga membutuhkan peralatan berat (eksavator) untuk evakuasi dan pencarian korban," kata Puruhito mengutip sumber yang sama.

Selama masa tanggap darurat selama 14 hari, setiap hari akan ada rapat koordinasi untuk mempermudah evakuasi dan penanganan yang efektif.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas