Terungkap motif pembunuhan calon pendeta Melinda, pelaku diduga dendam karena masalah asmara.

TRIBUNNEWS.COM - Motif pembunuhan calon pendeta Melinda Zidemi di Sungai Baung, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, pelaku diduga menaruh dendam.

Pelaku diduga dendam karena urusan asmara sehingga nekat membunuh Melinda Zidemi pada Senin (25/3/2019) sore.

Calon pendeta Melinda diketahui tewas setelah diperkosa pelaku pada Senin sore sepulang dari pasar.

Berdasarkan keterangan NP yang selamat dari aksi kejam tersebut, ia dan Melinda diadang dua orang pelaku yang mengenakan penutup wajah.

Baca: 4 Fakta Pendeta Melinda Dibunuh: 2 Pelaku Buruh Sawit hingga Bercak Sperma

Keduanya kemudian diseret pelaku ke areal kebun sawit.

Jasad Melinda baru ditemukan pada Selasa (26/3/2019) pagi setelah warga melakukan pencarian.

Dirangkum Tribunnews dari Tribun Sumsel, berikut fakta pembunuhan calon pendeta Melinda Zidemi.

1. Kronologi penangkapan pelaku

Sebelum pelaku tertangkap, petugas kepolisian sempat melakukan penyelidikan terhadap lima orang saksi.

Lima saksi tersebut merupakan orang-orang yang terakhir bertemu dengan Melinda di sekitar lokasi kejadian, di areal perkebunan sawit PT PSM, Sungai Baung, OKI.

Hasil penyelidikan tersebut kemudian membawa tim gabungan Polres OKI pada dua pelaku pembunuhan yang ditangkap di Kecamatan Air Sugihan.

Kedua pelaku yang berinisial M dan H ini ditangkap pada Rabu (27/3/2019) malam.

Mereka diketahui telah mengenal Melinda Zidemi.

"Iya benar dua tersangka sudah diamankan sejak kemarin, Rabu (27/3). Besok Jumat (29/3) akan dirilis oleh Kapolda langsung," ujar Kapolda OKI, AKBP Doni Eka Saputra, Kamis (28/3/2019).

Baca: Fakta Terbaru Pembunuhan Calon Pendeta, Pelaku Akhirnya Ditangkap hingga Motif Pembunuhan

2. Motif pembunuhan

Pembunuhan terhadap calon pendeta Melinda Zidemi diduga dilatarbelakangi motif dendam dari seorang pelaku.

Berdasarkan penjelasan Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi, motif awal pelaku melakukan pembunuhan dikarenakan dendam terhadap korban.

Dendam tersebut diduga karena urusan asmara.

Supriadi meminta untuk menunggu kepastiannya besok, karena penyidik masih melakukan pemeriksaan.

"Untuk dendamnya, diduga karena asmara. Untuk pastinya tunggu besok, karena penyidik masih melakukan pemeriksaan," katanya.

3. Hasil autopsi

Dari hasil autopsi, disebutkan calon pendeta Melinda Zidemi tewas karena dicekik.

Di leher korban ditemukan luka memar bekas cekikan.

Selain itu, lidah Melinda juga patah hingga membuatnya kesulitan bernapas.

Baca: BREAKING NEWS : Polisi Tangkap Pemerkosa dan Pembunuh Calon Pendeta Melinda Zidemi

"Dari hasil visum yang dilakukan, korban tewas karena dicekik. Sebab di leher korban terdapat luka memar bekas cekikan. Selain itu, lidah korban patah, hingga korban susah untuk bernafas," jelas Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi, Rabu (27/3/2019).

Hasil autopsi juga menemukan adanya bekas sperma.

Dipastikan korban diperkosa pelaku sebelum akhirnya dibunuh.

"Di tubuh korban terdapat sperma laki-laki (pelaku, red). Ini diduga kuat, bila korban memang diperkosa para pelaku," tutur Supriadi.

4. Korban berencana menikah pada Juni mendatang

Melinda Zidoni yang ditemukan tewas di perkebunan sawit Sungai Baung, OKI, Sumatera Selatan diketahui akan berencana menikah pada Juni 2019 mendatang.

Keluarga Melinda, Anugrah Gaurifa membenarkan kabar tersebut.

Dikutip dari Kompas.com, Anugrah mengatakan Melinda berencana melangsungkan pernikahan dalam waktu dekat.

"Iya memang mau menikah sama tunangannya. MZ sudah 5 tahun di Palembang kuliah di sini. Kalau tugas baru enam bulan," katanya.

Baca: Misteri Kematian Calon Pendeta Cantik Perlahan Terkuak, Lidah Patah-Polisi Temukan Jejak Pelaku

5. Sosok korban semasa hidup

Sebelum ditugaskan di Gereja Kristen Injil Indonesia (GKII) Sungai Baung, OKI, Melinda Zidoni diketahui telah menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Teologi Injili Palembang (STIIP).

Selama menempuh studi, Melinda dikenal sebagai sosok yang ramah dan pintar.

Hal tersebut diungkapkan Dewistina Finowa'a pada Kompas.com yang merupakan sahabat dekat Melinda.

Dewistina menuturkan Melinda selalu mengatakan ingin menjadi hamba Tuhan.

Karena itu ia memilih bersekolah di STIIP.

"Saya satu asrama dan satu tingkat dengan korban, memang orangnya cantik dan pintar. Yang saya ingat, korban itu selalu bilang ingin menjadi hamba Tuhan dan memang terbukti sampai dia meninggal tetap mengabdi di gereja," ungkap Dewistina saat ditemui di GKII Palembang, Rabu (27/3/2019).

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)