Daftar Quick Count Pilpres 2019, Poltracking Indonesia Sempat Raih Penghargaan di Awal Tahun
Daftar untuk Quick Count Pilpres 2019, Poltracking Indonesia berhasil meraih “The Most Trusted Company of The Year” di awal tahun ini.
Penulis: Miftah Salis
Editor: Fathul Amanah
Daftar untuk Quick Count Pilpres 2019, Poltracking Indonesia berhasil meraih “The Most Trusted Company of The Year” di awal tahun ini.
TRIBUNNEWS.COM - Komisi Pemilihan Umum (KPU) mencatat setidaknya terdapat 33 lembaga survei yang telah mendaftarkan diri untuk melakukan publikasi quick count pilpres 2019/pileg 2019.
Satu diantara 33 lembaga survei tersebut adalah Poltracking Indonesia.
Pada awal tahun 2019, Poltracking Indonesia menyabet penghargaan.
Poltracking Indonesia berhasil meraih “Indonesia Creativity and Best Leader Award 2019” kategori “The Most Trusted Company of The Year”.
Penghargaan tersebut diberikan oleh Sembilan Bersama Media, Indonesian Inspire dan bekerjasama dengan Kementerian UKM dan Koperasi.
Dikutip Tribunnews.com dari Twitter resmi @poltracking, penghargaan sebagai "The Most Trusted Company of The Year" diberikan setelah melalui analisa proses yang ketat dan berlapis.
Baca: Quick Count Pilpres 2019: Bawaslu-KPU Minta MK Percepat Uji Materiil Aturan Tayangan Hitung Cepat
Baca: KPU Sebut Lembaga Survei Baru Boleh Publikasikan Quick Count Pilpres 2019/Pileg 2019 Pukul 15.00 WIB
Penilaian tersebut dilakukan oleh penilai independen dengan mempertimbangkan integritas perusahaan serta uji publik.
Sesuai dengan tagline yang diusung oleh lembaga survei ini, Poltracking berharap terus konsisten memberikan hasil survei yang menjadi rujukan terpercaya bagi masyrakat Indonesia.
Poltracking juga berkomitmen terus menjaga kepercayaan masyarakat dengan menyajikan data yang akurat dan kredibel.
Tagline yang diusung oleh lembaga survei ini yakni akurat, kredibel, dan kompeten.
Penghargaan ini juga diberikan kepada perusahaan dan tokoh-tokoh Indonesia yang memiliki kontribusi nyata untuk membangun negeri.
"Saya ucapkan terima kasih kepada konsorsium swasta dan majalah Indonesia Inspire. Terima kasih juga kepada Kementerian Koperasi dan UMKM yang telah turut serta menyeleksi dan memberi penghargaan ini," kata Hanta Yuda saat sambutan penyerahan Penghargaan Indonesia Creativity and Best Leader Award 2019 di Jakarta, Jumat (15/1/2019).
Baca: Quick Count Pilpres 2019 - 33 Lembaga Survei Mendaftar, KPU Harap Profesionalitas & Tanggung Jawab
Baca: Quick Count Pilpres 2019 - 33 Lembaga Survei Mendaftar, Akan Ada Aturan Baru Publikasi Hitung Cepat
Poltracking merupakan lembaga survei yang didirikan oleh Hanta Yuda A.R.
Selain pendiri, ia juga menjabat sebagai Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia sejak tahun 2012.
Dikutip Tribunnews.com dari laman resmi poltracking.com, Hanta merupakan lulusan Sarjana Ilmu Politik dari Jurusan Politik Pemerintahan UGM dengan predikat cumlaude dan lulusan terbaik.
Ia kemudian meraih gelar Master Ilmu Politik dari Pascasarjana Ilmu Politik Universitas Indonesia dengan yudisium cumlaude.
Poltracking menjadi lembaga survei yang memiliki visi untuk berupaya menjadi pusat kajian politik mengenai demokratisasi dan pelembagaan institusi-institusi demokrasi.
Lembaga survei ini berkomitmen memberikan sumbangan pemikiran bagi perbaikan pelembagaan internal dan kebijakan institusi demokrasi Indonesia.
Poltracking Indonesia juga turut berperan aktif mendorong internalisasi nilai-nilai demokrasi untuk perbaikan kualitas demokratisasi di Indonesia.
Sementara itu, Poltracking Indonesia memiliki misi untuk menghasilkan kajian dan analisa politik yang dapat diandalkan, independen, dan nonpartisan, serta menyalurkan hasil-hasilnya kepada aktor utama pembuat kebijakan di institusi-institusi utama demokrasi
Poltracking juga melakukan monitoring opini publik secara berkala serta melakukan pendidikan publik mengenai nilai-nilai demokrasi.
Monitoring opini publik dilakukan dalam dua program utama yakni suveri opini publik dan media monitoring.
Pada pendidikan publik, Poltracking Indonesia juga memfasilitasi berbagai kuliah umum, seminar, lokakarya, konferensi, workshop, serta pelatihan seputar penguatan aktor dan institusi demokrasi.
(Tribunnews.com/Miftah)