Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Berita Terkini Kasus Mayat dalam Koper di Blitar, Polisi Buru Dua Terduga Pelaku hingga Sosok Pelaku

Polisi terus mengembangkan penyelidikan kasus temuan mayat tanpa kepala dalam koper di Blitar, Jawa Timur.

Penulis: Daryono
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Berita Terkini Kasus Mayat dalam Koper di Blitar, Polisi Buru Dua Terduga Pelaku hingga Sosok Pelaku
Surya.co.id
Kronologi Penemuan Mayat Tanpa Kepala di Dalam Koper, Korban Seorang Guru Honorer Asal Kediri 

TRIBUNNEWS.COM - Polisi terus mengembangkan penyelidikan kasus temuan mayat tanpa kepala dalam koper di Blitar, Jawa Timur.

Mayat tanpa kepala dalam koper itu belakangan diketahui adalah Budi Hartono, seorang guru tari di sebuah SD di Kediri.

Hasil penyelidikan terbaru, polisi tengah memburu dua orang yang diyakni sebagai pelaku pembunuhan.

Berikut rangkumannya dari TribunJatim: 

1. Polisi Kantongi Identitas Dua Pelaku

Polda Jatim telah mengantongi dua orang yang diduga pelaku pembunuhan mayat tanpa kepala dalam koper yang ditemukan di Blitar.

Baca: UPDATE TERBARU Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Soroti Hubungan Asmara Korban

Kabid Humas Polda Jatim, Kombespol Frans Barung Mangera mengatakan, saat ini penyidiknya sedang melakukan pengejaran terhadap dua orang yang menjadi terduga kuat sebagai pelaku pembunuhan disertai mutilasi pada guru honorer asal Kediri.

Berita Rekomendasi

"Iya saat ini kami sedang kejar 2 orang sekarang," katanya pada wartawan, Sabtu (6/4/2019).

Pengejaran terhadap dua terduga itu, lanjut Barung, didasari oleh beberapa temuan fakta penyidikan.

Budi Hartanto, guru honorer asal Kediri, Jawa Timur yang tewas dan dibunuh lalu dimutilasi. tubuhnya dimasukan ke dalam koper dan dibuang ke pinggir sungai
Budi Hartanto, guru honorer asal Kediri, Jawa Timur yang tewas dan dibunuh lalu dimutilasi. tubuhnya dimasukan ke dalam koper dan dibuang ke pinggir sungai (Instagram)

Yakni, ponsel korban terakhir kali teridentifikasi aktif atau online pada 04.00 WIB di kawasan Kediri, di mana koper berisikan mayat korban ditemukan, Rabu (3/4/2019) lalu.

"Kita melihat HP korban di suatu tempat di jam 4 dini hari di wilayah Kediri itu, on terakhir," katanya.

Barung menduga, ponsel korban pada saat insiden pembunuhan itu terjadi, masih dikuasai oleh si pelaku.

"Karena HPnya (korban) masih dikuasai oleh seseorang," lanjutnya.

"Kasubdit Jatrantas Polda Jatim masih di Kediri," tandasnya.

2. Polisi Duga Pelaku Orang Dekat Korban

Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera mengatakan, pelaku pembunuhan dan mutilasi guru honorer asal Kediri, diperkirakan adalah orang dekat dan sangat dikenal korban.

"Pelaku diperkirakan sangat dekat dan sangat mengenal korban," katanya pada wartawan, Sabtu (6/4/2019).

Kabid Humas Polda Jatim Frans Barung Mangera saat menjelaskan fakta penyelidikan terbaru soal mayat tanpa kepala dalam koper di Blitar, Sabtu (6/4/2019). TRIBUNJATIM.COM/LUHUR PAMBUDI
Kabid Humas Polda Jatim Frans Barung Mangera saat menjelaskan fakta penyelidikan terbaru soal mayat tanpa kepala dalam koper di Blitar, Sabtu (6/4/2019). TRIBUNJATIM.COM/LUHUR PAMBUDI (Tribunjatim.com/Luhur Pambudi)

Kedekatan yang terjadi antara korban dan pelaku, lanjut Barung, karena kesamaan lingkungan sosial yang dilakukan keduanya dalam sebuah komunitas.

"Karena berhubungan juga dengan lingkungan atau komunitas yang sedang digeluti oleh korban," lanjutnya.

Barung meyakini, pelaku pembunuhan dan mutilasi dilakukan lebih dari satu orang.

"Jadi bukan pelaku tunggal. Artinya pembunuhan itu ada yang membantu atau memperlancar," ujarnya.

3. Polisi Periksa 16 Saksi

Sejauh proses penyidikan berlangsung, lanjut Barung, sudah ada 16 orang saksi yang diperiksa.

Diluar 16 orang saksi itu, ungkap Barung, terdapat dua orang terduga kuat sebagai pelaku.

"Saat ini kami sedang lakukan pengejaran terhadap 2 orang itu," tandasnya.

4. Dugaan Motif Asmara

Perkembangan penyelidikan penemuan mayat tanpa kepala guru honorer di Blitar, Polda Jatim menyebut, motif pembunuhan mengarah pada persoalan asmara.

Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera menerangkan, beberapa dugaan motif pembunuhan yang disampaikan sebelumnya, semakin tak terbukti.

Baca: UPDATE Kasus Mayat dalam Koper tanpa Kepala: Dugaan Motif Asmara hingga Korban Sempat Melawan

Seperti dugaan motif ekonomi dan motif perampokan.

Namun, lanjut Frans Barung, hasil proses penyidikan yang masih berlangsung menunjukkan, motif asmara dalam kasus tersebut semakin menguat.

"Jadi kami hilangkan motif perampokan atau ekonomi, kami masuk pada motif asmara," katanya saat ditemui awak media di ruang Humas Polda Jatim, Jumat (5/4/2019).

5. Korban Miliki Kecenderungan Orientasi Seksual yang Berbeda

Barung mengungkapkan, temuan lain yang diperoleh penyidik berdasarkan keterangan para saksi, didapatkan keterangan bahwa korban memiliki kecenderungan orientasi seksual yang berbeda dari kebanyakan orang.

"Nah inilah yang akan tim penyidik dalami berkaitan dengan orientasi seksual yang berbeda," lanjutnya.

Barung tak menyebut secara eksplisit tentang maksud dari 'orientasi seksual yang berbeda'.

Namun, kuat dugaan korban memiliki orientasi relasi seksual sejenis.

"Ada kecenderungan ke arah situ sih," tandasnya.

(Tribunnews.com/Daryono)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas