Soal Kata 'Ndasmu' yang Diucapkan Prabowo di Kampanye Akbar, Ini Komentar Jubir TKN hingga Luhut
Ucapan 'ndasmu' yang dilontarkan Prabowo Subianto saat kampanye akbar ini rupanya turut dikomentari oleh beberapa tokoh.
Penulis: Fathul Amanah
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Soal Kata 'Ndasmu' yang Diucapkan Prabowo di Kampanye Akbar, Ini Komentar Jubir TKN hingga Luhut
TRIBUNNEWS.COM - Kampanye Akbar Prabowo-Sandi digelar di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta pada Hari Minggu (7/4/2019) kemarin.
Prabowo Subianto memulai pidato politiknya pada pukul 08.00 WIB.
Sebelumnya, Prabowo lebih dulu menyapa para pendukungnya dari atas mobil jeep putih terbuka.
Berbalut busana safari, ia melambaikan tangan seraya beberapa kali melakukan hormat.
Di sela-sela pidatonya, Prabowo Subianto sempat berjoget Gatot Kaca di atas panggung dan memeragakan iklan kopi.
"Minum kopi, laki-laki minum kopi. Eh maaf-maaf ini pidato kebangsaan enggak boleh banyak guyon. boleh, dikit-dikit guyon boleh."
"Kalau terlalu serius nanti kalian ngantuk," kata Prabowo.
Hal tersebut ia lakukan agar kampanye berjalan santai dan massa yang datang tak ngantuk.
Baca: Unggah Foto Kampanye Akbar Prabowo-Sandi di GBK, Zaskia Sungkar Belajar Arti Perbedaan dan Ketulusan
Selain berkelakar, dalam kampanye akbar yang digelar di GBK, Prabowo juga menirukan gaya pidato tokoh politik.
Tanpa menyebut siapa tokoh itu, Prabowo dengan suara berat dan dibesar besarkan mencontohkan gaya pidato tokoh politik tersebut.
"Kalian ingin dengar pemimpin politik Indonesia memberi sambutan. 'saudara-saudara ekonomi Indonesia baik, pertumbuhan lima persen. Lima persen ndasmu,'" kata Prabowo yang disambut tepuk tangan pendukungnya yang hadir.
Ucapan 'ndasmu' yang dilontarkan Prabowo Subianto saat kampanye akbar ini rupanya turut dikomentari oleh beberapa tokoh.
Dua di antaranya adalah juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Sadzily dan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan.
Berikut ulasannya yang dihimpun Tribunnews.com:
Baca: Unggah Foto Lautan Manusia di GBK, Teuku Wisnu : Apapun Pilihanmu Kita Tetaplah Satu Indonesia
1. Jubir TKN Jokowi-Ma'ruf
Dilansir oleh Tribunnews.com, Ace Hasan Sadzily selaku juru bicara TKN Jokowi-Ma'ruf menyayangkan ucapan 'Ndasmu' yang dilontarkan Prabowo Subianto dalam kampanye akbar Hari Minggu (7/4/2019) di GBK.
Menurut Ace, sebagai seorang pemimpin, Prabowo Subianto harusnya memberikan contoh dan teladan yang baik bagi publik.
Bukan malah mengucapkan kata 'Ndasmu' yang menurut Ace kasar.
"Pemimpin harusnya menjadi contoh dan teladan dalam berbicara di depan publik. Prabowo bukan sekali ini bicara kasar ke publik atau bahkan ke pendukungnya sendiri," ujar Ace.
Ace menambahkan karakter pemimpin yang suka bicara kasar bukanlah budaya bangsa Indonesia.
Karakter pemimpin yang suka menghardik, pemarah dan juga bicara bukanlah budaya bangsa Indonesia," ujar politikus Golkar ini kepada Tribunnews.com, Senin (8/4/2019).
Ace menungkapkan, bicara kasar sangatlah berbeda dengan tegas.
Bicara kasar bisa diartikan dengan sikap merendahkan orang lain.
"Kasar jelas sangat beda dengan tegas. Kasar mencerminkan sikap merendahkan orang lain," terangnya.
Menurutnya, apabila Prabowo Subianto berpikiran terbuka maka pertumbuhan ekonomi sebesar lima persen adalah capaian yang sangat baik dari pemerintahan Jokowi.
"Padahal kalaupun Prabowo mau bergaul dengan ekonomi yang benar, wawasannya akan lebih terbuka. Berbeda dengan Prabowo Subianto yang selalu pesimisme dan merendahkan prestasi bangsa sendiri. Capaian ekonomi negara kita justru banyak diapresiasi oleh lembaga-lembaga internasional," imbuhnya.
Namun demikian, hasil tersebut menurut Ace belum membuat Jokowi puas.
Reformasi struktural terus dilakukan demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Tapi Pak Jokowi ingin pertumbuhan ekonomi dilakukan secara berkualitas, merata dan berkeadilan. Tidak tumbuh tinggi tapi tanpa keadilan. Oleh karena itu, seluruh daerah dan seluruh lapisan harus tumbuh bersama," pungkasnya.
Baca: Mulan Jameela Unggah Video Lautan Manusia di Kampanye Akbar Prabowo-Sandi, Umi Pipik Sampai Menangis
2. Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan
Senada dengan Ace Hasan Sadzily, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan juga menganggap kata 'Ndasmu' sebagai ucapan yang kasar.
"Bukan kita aja yang bilang (pertumbuhan ekonomi RI baik), semua dunia bilang baik. Kalau dibilang ndasmu, aneh juga. Kok kasar begitu, enggak sesederhana itu ngatur pemerintah," ujar Luhut di kantornya, Jakarta, Senin (8/4/2019).
Dilansir oleh Tribunnews.com, pertumbuhan ekonomi sebesar lima persen mestinya diakui sebagai capaian yang baik.
"Dalam kondisi sekarang, kita tumbuh 5 persen, semua orang bilang bagus, bukan hanya kita. Kalau dia bilang bukan, bagaimana numbuhinnya," tambahnya.
Selain pertumbuhan ekonomi sebesar lima persen, kinerja pemerintah yang baik juga ditunjukkan dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang seimbang.
"Semua APBN dianggap sangat kredibel, karena membuat keseimbangan baik," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Fathul Amanah)