Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gubernur Kalbar Angkat Bicara Kasus Pengeroyokan Audrey: Tak Bisa Ditoleransi, Saya Sangat Kecewa

Gubernur Kalbar mengaku sangat kecewa atas kasus pengeroyokan terhadap Audrey oleh siswi SMA. Ia tak bisa mentoleransi perbuatan tersebut.

Penulis: Miftah Salis
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Gubernur Kalbar Angkat Bicara Kasus Pengeroyokan Audrey: Tak Bisa Ditoleransi, Saya Sangat Kecewa
kolase Twitter/IST
Gubernur Kalbar mengaku sangat kecewa atas kasus pengeroyokan terhadap Audrey oleh siswi SMA. Ia tak bisa mentoleransi perbuatan tersebut. 

Lebih lanjut, Sutarmidji meminta pihak sekolah untuk tidak tinggal diam atas kasus yang mencoreng dunia pendidikan Kalbar ini.

"Sekolah juga jangan cuma diam, harus memberikan pembinaan kepada semua siswa," perintahnya.

Meskipun tidak dilakukan di lingkungan sekolah, Sutarmidji mengaku sangat kecewa dengan kejadian tersebut.

Ia juga meminta pelaku mempertanggungjawabkan perbuatan mereka sesuai dengan Undang-undang yang berlaku.

"Saya sangat kecewa, sekalipun dilakukan bukan di lingkungan sekolah, tetapi sekolah sepertinya tidak memberikan pelajaran yang baik tentang adab," ujarnya.

Tanggapan Wali Kota Pontianak

Kasus ini juga mendapat perhatian dari Wali Kota Pontianak Edi Rusi Kamtono.

Berita Rekomendasi

"Ini sudah viral dan saya berharap kepolisian dan Dinas Pendidikan serta sekolah untuk melakukan investigasi penyebab dari pengeroyokan itu,” kata Edi Kamtono, Senin (8/4) dikutip dari Tribun Pontianak.

Edi bahkan menjenguk langsung korban di rumah sakit.

Menurutnya, kejadian ini akan memberikan dampak yang negatif terutama korban.

Baca: Viral Siswi SMP Dikeroyok 12 Siswi SMA, Muncul Tagar #JusticeForAudrey hingga Petisi Online

Baca: Viral #JusticeForAudrey, Ini Pesan Menyentuh Audrey dari Ranjang RS, Wajah Siswi Pengeroyok Tersebar

"Saya kemarin sempat membesuk korban sisiwi SMP tersebut di rumah sakit. Saya mendengar cerita dari orangtuanya bahwa penganiayaan yang dilakukan pelajar SMA ini sungguh keterlaluan. Sampai ada hal yang tidak sepatutnya dilakukan oleh seorang pelajar, oleh sebab itu kasus harus dituntaskan bersama Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) sehingga korban dan pelaku bisa didampingi," tukas Edi.

Menurutnya akan ada dampak negatif dari hal ini terutama bagi korban.


Edi menegaskan pelaku harus diberikan efek jera dan edukasi, agar tidak terulang kembali kejadian semacam ini di Pontianak.

Pengacara kondang Hotman Paris turun tangan untuk membantu gadis berusia 14 tahun tersebut.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas