Update OTT Bowo Sidik Pangarso - Bantahan Nusron Wahid Soal Perintah 400 Ribu Amplop Serangan Fajar
Update OTT Bowo Sidik Pangarso - Bantahan Nusron Wahid Soal Perintah 400 Ribu Amplop Serangan Fajar
Penulis: Fathul Amanah
Editor: Daryono
Saut menuturkan, hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar keduanya (Bowo Sidik Pangarso dan Nusron Wahid) mendapat banyak suara.
"Ya karena dia (Bowo) diperintah ya dia bilang diperintah (oleh Nusron). (Tujuannya) supaya banyak yang memilih mereka berdua karena di dapil yang sama," terang Saut.
Tak hanya itu, Saut bahkan mengatakan Nusron Wahid juga menyiapkan amplop sebanyak 600 ribu.
"Bahkan katanya 600 ribu yang menyiapkan Nurwo (Nusron Wahid). Pak wahid 600 ribu amplop, Pak Bowo 400 ribu amplop," tambahnya.
Terkait cap jempol yang ada di masing-masing amplop, Saut menegaskan hal tersebut tak ada kaitannya dengan Pilpres 2019.
"Cap jempol memang dibuat karena supaya tahu bahwa amplop ini sampai atau nggak nanti. Sebagai tanda saja," tandasnya.
"Nggak ada (terkait Pilpres). Jadi begini, mereka punya pengalaman bahwa amplop itu tidak disampaikan kepada yang bersangkutan, nah untuk menghindari itu dibuat tanda cap jempol," imbuhnya.
Baca: Selidiki Cap Jempol Amplop Serangan Fajar Bowo Sidik, KPK Rangkul Bawaslu
Untuk diketahui, cap jempol merupakan simbol yang digunakan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin untuk mengidentifikasi nomor urut 01 dalam pemilu kali ini.
Sehingga sempat muncul dugaan jika amplop tersebut bukan digunakan untuk kepentingan Bowo ataupun Nusron melainkan untuk Pilpres.
Soal pengakuan Bowo Sidik Pangarso yang mengaku bahwa dirinya diberi perintah oleh Nusron Wahid, yang bersangkutan akhirnya buka suara.
Dilansir oleh Tribunnews.com, politikus Partai Golkar tersebut dengan tegas membantah tudingan itu.
"Tidak benar," kata Nusron singkat kepada Tribunnews.com, Selasa (9/4/2019).
(Tribunnews.com/Fathul Amanah/Taufik Ismail/Reza Deni)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.