UPDATE Surat Suara Tercoblos di Malaysia - Jadi Pemberitaan Dunia hingga Bawaslu Sebut Bukan Hoaks
Berikut update terbaru terkait temuan surat suara telah tercoblos di Malaysia yang dihimpun Tribunnews.com dari berbagai sumber.
Penulis: Fathul Amanah
Editor: Sri Juliati

Update Surat Suara Tercoblos di Malaysia - Jadi Pemberitaan Dunia hingga Bawaslu Sebut Bukan Hoaks
TRIBUNNEWS.COM - Video berisi penemuan surat suara tercoblos di Malaysia beredar di media sosial baru-baru ini.
Dari informasi yang diperoleh dari video itu, kejadian ini terjadi di Bandar Baru Bangi, Selangor, Malaysia.
Dalam video itu, diketahui surat suara yang telah tercoblos adalah surat suara Pilpres Capres dan Cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf.
Sementara surat suara Pemilu Legislatif (Pileg) tercoblos untuk Partai NasDem dengan caleg DPR RI nomor urut 3 atas nama Ahmad dan nomor urut 2 Davin Kirana.

Untuk diketahui, pemungutan suara Pemilu 2019 di Malaysia dengan metode TPS dan kotak suara keliling baru akan digelar Minggu (14/4/2019).
Berikut update terbaru terkait temuan surat suara telah tercoblos yang dihimpun Tribunnews.com dari berbagai sumber.
Baca: Pemerintah Ungkap Alasan Larangan Penayangan Hasil Survei pada Masa Tenang Pemilu
Baca: Isi Transkrip Lengkap Wawancara Ustaz Abdul Somad dengan Prabowo Subianto
1. Jadi pemberitaan dunia

Dikutip Tribunnews.com dari TribunWow.com, kabar tentang temuan surat suara yang telah tercoblos di Malaysia ini turut menjadi pemberitaan media internasional.
Hal tersebut diberitakan oleh dua media besar yaitu New York Times dan Washington Post.
Kedua media internasional itu memberitakan adanya surat suara yang telah tercoblos pada bagian Capres dan Cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf.
Artikel tersebut juga menerangkan, petugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) Indonesia sudah mengirimkan anggotanya untuk melakukan pengecekan terkait apa yang sebenarnya terjadi.

2. Pernyataan Bawaslu

Dilansir oleh Kompas.com, anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Rahmat Bagja menegaskan, video temuan surat suara tercoblos di Malaysia tersebut bukanlah hoaks.
Alasannya adalah karena surat suara yang telah tercoblos tersebut ditemukan oleh petugas Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kuala Lumpur.
"Dari perbincangan yang ada ini bukan hoaks," ungkap Bagja saat dihubungi Kompas.com pada Kamis (11/4/2019) kemarin.
Meski demikian, Bawaslu belum dapat memastikan berapa jumlah surat suara yang telah tercoblos tersebut.
Bagja menambahkan, pihaknya masih melakukan rapat pleno terkait temuan itu.
"Kan harus diteliti surat suaranya asli atau tidak, apakah memang surat suara dari KPU atau bukan, kemudian di mana kejadiannya."
"Kan ada beberapa video, ada yang lagi nyoblos, itu dari pengawas yang sama atau tidak," tutur Bagja.
"Kita harus cek jangan sampai nanti hanya beberapa sampel tapi kemudian merusak semua 5.500 surat suara itu," imbuhnya.
Baca: Prabowo Pindahkan Pidato Kebangsaan dari Malang ke Surabaya, Ini Alasannya
Baca: Surat Suara Tercoblos, Andi Arief: Tak Punya Sandaran Bicara Indonesia Negara Demokrasi Terbesar
3. Kronologi kejadian

Kembali dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com, Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kuala Lumpur, Yaza Azzahara Ulyana menjelaskan kronologi penemuan surat suara pemilu yang tercoblos di Selangor, Malaysia.
Peristiwa ini bermula saat Yaza menerima aduan dari seorang relawan sekber satgas Badan Pemenangan Nasional PADI (Prabowo-Sandi) Malaysia bernama Parlaungan, Kamis (11/4/2019) pukul 12.48.
Yaza menerima informasi adanya dugaan penyelundupan surat suara yang dilakukan oleh oknum tertentu tersebut dari WhatsApp.
"Mendengar laporan tersebut, saya bersama seorang anggota Panwaslu Kuala Lumpur bernama Rizki Israeni Nur menuju ke lokasi," aku Yaza dalam keterangan tertulisnya, Kamis (11/4/2019).
Berikut kronologi lengkapnya :
Pukul 13.00
Yaza dan Rizki tiba di lokasi kejadian yaitu di Taman Universiti Sungai Tangkas Bangi 43000 Kajang, Selangor.
Tempat tersebut merupakan sebuah toko yang di dalamnya terdapat tas sebanyak kurang lebih 20 buah, 10 kantong plastik hitam dan kurang lebih 5 karung goni berwarna putih dengan tulisan Pos Malaysia berisi surat suara.
Diperkirakan, jumlah surat suara yang berada di lokasi itu berjumlah 10.000-20.000 lembar, sama dengan jumlah surat suara yang ditemukan di lokasi kedua.
"Berdasarkan sampel yang dibuka di lokasi semua surat suara telah dicoblos pada paslon 01. Untuk surat suara legislatif sudah dicoblos Partai Nasdem dengan caleg Nasdem DPR RI nomor urut 3," tutur Yaza.
Pukul 13.30
Sebanyak enam orang polisi Malaysia datang ke lokasi dan meminta keterangan beberapa saksi.
Kepolisian selanjutnya merekomendasikan pada pihak kedutaan besar untuk mengambil seluruh surat suara.
Pukul 14.20
Pihak polisi memasang garis polisi di kawasan tersebut.
Pukul 14.30
Panwaslu Kuala Lumpur menerima informasi tambahan dari anggota satgas BPN PADI menemukan lokasi lain yang menjadi gudang penyimpanan surat suara.
Lokasi tersebut berada di sebuah rumah di kawasan Bandar Baru Bangi, Selangor yang jaraknya sekitar kurang lebih 15 menit dari lokasi pertama.
"Panwaslu Kuala Lumpur belum pergi ke lokasi berkenaan karena langsung menuju ke kantor polisi sekitar," ujar Yaza.
Pukul 15.00
Panwaslu Kuala Lumpur bertolak ke kantor polisi Sungai Tangkas untuk membuat laporan kepolisian terkait dugaan pelanggaran pemilu ini.
Saat ini, laporan sudah diterima oleh pihak kepolisian Sungai Tangkas dan sedang dalam tahap pemeriksaan.
Pukul 17.00
Panwaslu Kuala Lumpur tiba di lokasi kedua tempat penyimpanan surat suara.
Di lokasi ini ditemukan 158 karung dengan bobot surat suara sebanyak 216-230 per karungnya.
Surat suara yang dicoblos di lokasi ini yaitu capres 01 dan caleg nomor urut 2 Dapil DKI Jakarta 2 Partai Nasdem.
Terdapat juga beberapa lembar surat suara tercoblos caleg Partai Demokrat nomor urut 3.
"Jumlah keseluruhan surat suara di dua lokasi berjumlah 40.000-50.000 surat suara," ungkap Yaza.
(Tribunnews.com/Fathul Amanah)