Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

H+1 Pengeboman di Sri Lanka, Korban Tewas dan Terduga Pelaku Bertambah, Jam Malam Dicabut

Simak kabar terbaru pengeboman di Sri Lanka. Jumlah korban tewas dan terduga pelaku bertambah lalu jam malam nasional dicabut

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Fathul Amanah
zoom-in H+1 Pengeboman di Sri Lanka, Korban Tewas dan Terduga Pelaku Bertambah, Jam Malam Dicabut
(Ishara S Kodikara/AFP)
Personel keamanan Sri Lanka berjalan diantara mayat-mayat yang terkena ledakan di gereja St Anthony's Shrine, setelah ledakan menghancurkan bangunan yang terletak di Kochchikade, Kolombo, Sri Lanka, Minggu (21/4/2019). 

TRIBUNNEWS.COM -Sejumlah kabar terbaru terungkap setelah peristiwa pengeboman di Sri Lanka yang terjadi Minggu (21/4/2019) pagi.

Pada Senin (22/4/2019) hari ini, tercatat jumlah korban tewas, korban luka, hingga jumlah terduga pelaku bertambah.

Sementara itu aparat dan pemerintah setempat telah mencabut jam malam nasional yang diberlakukan semalam.

Diberitakan, delapan ledakan terjadi di tiga gereja serta tiga hotel mewah di Sri Lanka selama kebaktian Paskah.

Dikutip Tribunnews.com dari The New York Times, berikut fakta-fakta terbaru sehari setelah pengeboman di Sri Lanka.

Baca: Presiden Jokowi, Paus Fransiskus dan 13 Pemimpin Dunia Kecam Pengeboman di Sri Lanka

Baca: Fakta Teror Bom di Sri Lanka, Gereja dan Hotel Jadi Sasaran hingga Pelaku Sempat Ikut Antre Makan

1. Terduga Pelaku Diamankan Bertambah

Polisi Sri Lanka telah menangkap 24 orang sehubungan dengan serangkaian pemboman bunuh diri yang menghancurkan di hotel dan gereja pada hari Minggu Paskah yang menewaskan hampir 300 orang dan lebih dari 500 lainnya terluka.

Sebelumnya dirangkum dari BBC, Kepolisian Sri Lanka sejauh ini telah menangkap 13 orang yang diduga terlibat dalam aksi teror di sejumlah gereja dan hotel tersebut.

BERITA REKOMENDASI

Pemerintah Sri Lanka menyebut ledakan yang terjadi sebagian besar merupakan serangan bom bunuh diri.

Setidaknya ada tiga serangan yang dilakukan oleh pelaku bom bunuh diri.

Mengutip dari Telegraph, Menteri Pertahanan Sri Lanka Ruwan Wijewardena, mengatakan ledakan ini sebagai serangan teroris oleh para ekstremis agama.

2. Korban Tewas Meningkat

Jumlah korban tewas meningkat secara signifikan menjadi 290 orang menurut informasi polisi setempat pada Senin ini.

Data kepolisian, bahwa sekitar 500 orang juga terluka dalam serangan tersebut.

Kementerian Luar Negeri Sri Lanka mengatakan sedikitnya 27 orang asing termasuk di antara mereka yang tewas.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas