H+1 Pengeboman di Sri Lanka, Korban Tewas dan Terduga Pelaku Bertambah, Jam Malam Dicabut
Simak kabar terbaru pengeboman di Sri Lanka. Jumlah korban tewas dan terduga pelaku bertambah lalu jam malam nasional dicabut
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Fathul Amanah
Negara-negara yang telah mengkonfirmasi warganya terbunuh termasuk Amerika Serikat, Inggris, Cina, Jepang dan Portugal.
Ruwan Gunasekera, juru bicara polisi, juga tidak mau mengungkapkan berapa banyak orang terbunuh di masing-masing sembilan lokasi teror bom termasuk tiga gereja dan tiga hotel.
3. Kelompok Radikal National Thowheeth Jama'ath?
Pihak berwenang berfokus pada sebuah kelompok kecil yang diketahui para ahli yang mempromosikan ideologi teroris Islam di Asia Tenggara.
Hal demikian dilakukan dalam menyelidiki fakta pengeboman di Sri Lanka pada hari Minggu Paskah.
Kelompok ini memiliki reputasi untuk merusak patung-patung Buddha tetapi sedikit sejarah melakukan serangan teroris, yakni National Thowheeth Jama'ath.
Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe dari Sri Lanka mengatakan pada hari Minggu bahwa belum diberitahu tentang ancaman teror 10 hari lalu.
Ancaman dan peringatan tersebut disebutkan sebagai kekhawatiran intelijen setempat.
4. Jam Malam Nasional Dicabut
Jam malam nasional dicabut pada Senin pagi.
Tetapi media sosial utama dan layanan pesan, termasuk Facebook dan WhatsApp, tetap diblokir oleh pemerintah untuk mengekang penyebaran informasi yang salah.
Sebelumnya jam malam pada malam harinya diberlakukan di Sri Lanka setelah kejadian pengeboman Minggu pagi.
Selain itu, pemerintah juga memblokir semluruh media sosial sementara waktu ini.
Dikutip Tribunnews.com dari BBC, hal ini dilakukan guna mencegah dan menghentikan penyebaran informasi yang salah.