TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA ---  Derby Romero merasa ikut kehilangan sosok Mbah Maridjan. Meski demikian, Derby menyatakan salut atas pengabdian Mbah Maridjan sebagai juru kunci Gunung Merapi itu hingga ajalnya.

"Saya sangat salut dengan dedikasinya, ya kita bisa ambil kesetiannya dia terhadap pekerjaannya. Kita bisa contoh pengabdian dia," kata Derby, yang ditemui bersama kekasihnya, Dinda Kanya Dewi, di studio Penta SCTV, Rabu (27/10/2010) petang.

Menurut Derby, meski banyak orang termasuk dirinya, sangat menyayangkan Mbah Maridjan memilih tetap berada di Gunung Merapi itu hingga dia menemui ajalnya, namun Derby yakin itulah plihan Mbah Maridjan.

Derby yakin, dengan pilihannya itu, Mbah Maridjan bahagia. "Nggak bisa disalahin dia juga, kalau sudah di satu tempat dan mendarah daging, pasti sulit pindah karena sudah dekat dengan alam. Kita mengagumi, dan salut banget pada pekerjaan dan pengabdian mbah Maridjan," beber Derby lagi.

sementara itu, kekasih Derby, Dinda Kanya Dewi juga mengatakan turut belasungkawa atas meninggalnya mbah Maridjan. "Bencana alam melanda tempat manapun, itu memang yang sudah harus terjadi. Ibaratnya ada regenerasinya, tergantung manusianya sendiri kan, bisa menjaga atau nggak," jawab Dinda.

Derby juga menambahkan bahwa seluruh rangkaian kejadian dan peristiwa bencana di Indonesia adalah proses agar bangsa Indonesia bisa lebih sadar diri dan lebih tahu diri. "Ini jadi aware buat kita juga saja," tambah Derby.