Kisah Jujur Lesbian-Gay-Biseksual-Transgender Jakarta
Film yang berisi 10 kisah masing-masing berdurasi 10 menit tersebut bercerita tentang komunitas lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ADA yang berbeda dari peluncuran film baru di Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail (PPHUI), Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Senin (9/4/2012) sore. Kali ini bukan hanya satu film yang diperkenalkan ke publik melainkan 10 film sekaligus. Film-film tersebut terpadu dalam satu frame besar yang berjudul 'Sanubari Jakarta'.
Secara garis besar film yang berisi 10 kisah masing-masing berdurasi 10 menit tersebut bercerita tentang komunitas lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT). Menurut para produsernya, Lola Amaria dan Fira Sofiana, film ini bukan merupakan film yang tabu untuk ditonton.
Film 'Sanubari Jakarta' diproduksi Yayasan Kresna Duta bekerja sama dengan Ardhanary Institute atas dukungan Ford Foundation dan beberapa lembaga lain. Film ini mempunyai target audiens yang dikhususkan kepada komunitas (LGBTI) serta sejumlah komunitas lain yang bergerak di bidang hak asasi manusia. Pun, film ini juga menyasar pada target audiens publik secara umum.
Pembuatan film ini melalui banyak proses dan memakan waktu satu tahun mulai dari pengerjaan naskah sampai dengan shooting dan post-production. Semua proses dikerjakan di Indonesia. Naskah cerita yang dikerjakan oleh Lele Laila ini pun melalui berbagai tahapan seleksi dan konsultasi kepada para aktivis LGTB.
Bagaimana ceritanya? Yuk simak beberapa Sinopsis Kisah di Film Sanubari Jakarta
1. 1/2
Kisah tentang seorang pria yang bertanya tentang pilihan hidupnya, hingga tiba-tiba muncul perempuan bernama Ana
2. Malam Ini Aku Cantik
Cerita yang diangkat dari sebuah cerpen berjudul 'Malam ini Aku Cantik', bercerita tentang kehidupan Agus seorang Waria.
3. Lumba-Lumba
Bercerita tentang guru di sekolah TK lumba-lumba, bernama Adinda, yang selalu mengajarkan anak-anaknya tentang lumba-lumba. Adinda bertemu seorang perempuan bernama Anggya, yang merupakan orangtua dari muridnya.
4. Terhubung
Dua orang perempuan bernama Kartika dan Agatha yang sangat berbeda dan tidak saling kenal ataupun berhubungan. Kartika perempuan yang hidupnya selalu diatur dan dipilihkan, termasuk untuk masalah pasangan.
5. Kentang
Sebuah cerita drama komedi tentang pasangan gay, Drajat dan Acel. Mereka sedang berada dalam kamar kos milik Drajat. Ingin saling melepaskan rindu, tetapi selalu berujung pada perdebatan dan kejadian-kejadian yang mengganggu mereka.
6. Menunggu Warna
Tentang sepasang pria yang menjalin sebuah hubungan yang sangat mulus. Hal-hal romantis mereka jalani.
7. Pembalut
Bercerita tentang pasangan lesbian yang berada dalam sebuah kamar motel, Theresia dan Blanca.
8. Topeng
Cerita tentang perempuan bernama Srikandi yang kemudian berubah pakaian dan peran laki-laki, untuk membalas perbuatan bos dan para laki-laki dikantornya yang sering melecehkan perempuan termasuk dirinya.
Berita lengkapnya ada di Tribun Jakarta Digital Newspaper edisi Selasa (10/4/2012) pagi.