Kata Sandhy Sondoro Orang Indonesia Lebih Suka Lagu Galau
Sandhy Sondoro melihat adanya kecenderungan bahwa masyarakat suka dengan lagu-lagu pop melankolis yang sentimentil beirama slow.
Penulis: Willem Jonata
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sandhy Sondoro punya track record luar biasa sebagai penyanyi dan musisi. Ia mengawali karirnya di Jerman. Meskipun awalnya sebagai penyanyi jalanan dan di klub-klub malam. Ia lantas merilis album pertamanya bertajuk "Why Don't We".
Suami Ade Sechan itu, kembali ke tanah air dan meneruskan karir bermusiknya. Kehadirannya kemudian mendapat penerimaan dari masyarakat. Di album berikutnya, ada pula lagu berbahasa Indonesia yang ditulisnya.
Dari pengalamannya tersebut Sandhy punya penilaian sendiri terhadap industri musik Indonesia. Ia melihat adanya kecenderungan bahwa masyarakat suka dengan lagu-lagu pop melankolis yang sentimentil beirama slow.
"Di sini (Indonesia) lebih sentimentil. Kaya di Italy yang masyarakatnya lebih romantik. Enggak bisa dipungkiri orang Indonesia lebih suka yang galau," ucapnya, Kamis, (23/5/2013), di Menteng, Jakarta Pusat.
Berbeda dengan kecenderungan selera musik masyarakat di Jerman. Mereka lebih suka dengan lagu-lagu berirama cepat seperti detak jantung tersebut. Misalnya, lagu-lagu dance.
Karena alasan itulah ia menciptakan lagu berjudul "Kini Aku Sesali" yang dinyanyikan oleh penyanyi pendatang baru Vitha. Lagunya sederhana dan gampang diingat. Sehingga tidak sulit bagi masyarakat untuk menyanyikannya saat pertunjukan live.
"Sebagai musisi saya biasa dengar yang bisa atau sering diputar, ya lagu yang sing along with. Saya selalu berusaha se-simple mungkin. Tapi, tetap punya kualitas bagus," tandasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.