Rico Ceper Beri Bonus Rp 10 Juta ke Tim Sepakbola SIWO PWI Jakarta
Presenter yang juga penyiar radio, Rico Ceper tampaknya tak bisa menahan air matanya
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Presenter yang juga penyiar radio, Rico Ceper tampaknya tak bisa menahan air matanya begitu wasit yang memipin pertandingan final antara kesebelasan SIWO PWI Jakarta melawan SIWO PWI Sulsel di ajang Pekan Olahraga Wartawan Nasional (Porwanas) meniup pluitnya tanda pertandingan berakhir.
Wajar saja, Rico Ceper terharu seraya memeluk beberapa pemain tim SIWO PWI Jakarta yang berhasil mengandaskan kesebelasan SIWO PWI Sulsel di partai final dengan skor 2-0.
"Saya tak bisa menahan air mata haru ini, karena ini merupakan target kami dari Jakarta sebelum tampil di ajang Porwanas ini," ungkap Rico Ceper usai pertandingan.
Sambil mengusap air mata harunya itu, Ceper, begitu Rico disapa, mengaku kemenangan tim SIWO PWI Jaya ini berkat kekompakkan para pemain selama berangkat hingga menginap di penginapan yang cukup sederhana di Banjarmasin. Maklum tempat menginap para pemain tim SIWO PWI Jaya adalah sebuah guest house.
"Meski kami tidak menginap di hotel berbintang seperti tim lainnya, namun suasana kekeluargaan selalu diperlihatkan para pemain SIWO PWI Jakarta ini. Kami selalu shalat berjamaah sebelum melakoni pertandingan," papar Ceper.
Karena itulah, Ceper saat pertandingan semifinal mengatakan kepada seluruh pemain akan memberikan bonus dari kocek pribadinya sebesar Rp 10 Juta kepada pemain SIWO PWI Jaya jika berhasil menjadi juara.
"Ternyata ini benar, saya harus menepati janji saya, yaitu memberikan bonus sepuluh juta kepada tim," ujar Ceper.
Seperti diketahui, Rico Ceper merupakan salah satu pemain anggota tim SIWO PWI Jaya yang diterjunkan di Porwanas Banjarmasin tahun 2013 ini.
"Saya sudah memperkuat tim SIWO PWI Jakarta ini sejak Porwanas tahun 2005 di Pekanbaru, setelah itu di Samarinda, serta di Palembang, dan kali ini Porwanas Banjarmasin. Sebelumnya di tahun 2002 sebenarnya saya juga anggota tim Porwanas DKI di Banjarmasin, saat itu saya tidak bisa ikut karena menanti kelahiran putri saya," urai Ceper.