Personel Saint Loco Ini Merasa Dirinya yang Jadi Sasaran Penyiraman, Bukan Barry
Bukan Barry sebenarnya yang jadi sasaran utama penyiraman air keras, melainkan personel Saint Loco yang ini.
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Wartakota, Heribertus Irwan Wahyu Kintoko
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat pelaku muncul di Lobi Hotel Safana, Malang, Jawa Timur, Sabtu (26/10/2013) malam, setelah Band Saint Loco manggung bareng Superman is Dead (SID) di Lapangan Rampal, di lobi tersebut hanya ada Barry Manoch dan para personel SID.
Barry yang tengah melayani permintaan tanda-tangan dan foto dari sejumlah penggemarnya tiba-tiba saja disiram cairan kimia yang kemudian diketahui pelakunya pria misterius bertopi dan bertubuh tinggi.
Empat personel Saint Loco lainnya, Johan Tirta alias Joe (vokal), Nyonk Webster (drum), Gilbert Joshua (bass) dan Iwan Hoediarto (gitar), sudah tidak ada lagi di lobi. Joe justru menduga, cairan kimia itu diarahkan padanya, bukan Barry.
"Mungkin saat itu saya yang jadi sasaran pelaku, bukan Barry," kata Joe ketika jumpa pers di RS Grha Kedoya, Jalan Panjang, Kedoya, Jakarta Barat, Rabu (30/10/2013). Sore itu, Joe bicara ditemani personel Saint Loco, tanpa Barry.
Menurut Joe, Barry tidak mungkin diserang oleh orang iseng dengan menyiramkan cairan kimia hingga mengenai wajah dan lehernya. "Barry itu orangnya supel dan nggak pernah punya musuh lho," kata Joe.
Secara pribadi, Joe mengaku jadi was-was setelah kasus penyiraman cairan NaOH (Natrium Hidroksida) ke tubuh rekan seprofesinya tersebut. "Ya pasti menjadi was-was dan khawatir di depan orang. Padahal sebelum ini kami aman-aman saja," jelas Joe.
Meski begitu, Joe dan teman-temannya, termasuk manajemen Saint Loco, telah mengevaluasi usai kasus yang menimpa Barry. "Nanti akan ada tim yang menangani kami secara khusus ketika ada 'gathering' dengan fans di esok hari," kata Joe.
