Maria Eva Tetap Sekolahkan Anak ke Australia
Hubungan diplomatik Indonesia dan Australia tengah kisruh tak menyurutkan niat pedangdut Maria Eva menyekolahkan putranya ke negeri kangguru itu.
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Ign Agung Nugroho
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meski hubungan diplomatik Indonesia dan Australia tengah kisruh, rupanya tak menyurutkan niat pedangdut Maria Eva menyekolahkan putranya, Okky ardiansyah ke negeri Kangguru itu.
"Ya tetap sekolah dong. Nggak ada hubungannya dengan masalah RI Australia tentang penyadapan," kata Maria Eva kepada Wartakotalive.com.
Seperti marak diberitakan, hubungan Indonesia dengan Australi meregang terkait penyadapan Australia terhadap sejumlah pejabat tinggi negara, termasuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ibu Negara Ani Yudhoyono.
Alasan pelantun Bias Bestari itu tidak terpengaruh karena issue tersebut menurut pendapatnya hanyalah pengalihan issue. "Issue semacam itu sengaja dihembuskan oleh pemerintah RI untuk menutupi masalah-masalah KKN dan masalah lainnya yang ada di Indonesia," katanya.
Lebih lanjut, biduan yang pernah menjadi Wakil Bendahara DPP-AMPI itu mengatakan, bahwa masalah penyadapan itu terlalu dibesar-besarkan. "Kan sebenarnya masyarakat umum sudah sangat tahu, kalau penyadapan itu gampang terjadi," katanya.
Dia memberi alasan," Pertama karena satelit Amerika dan Australia diluncurkan di atas bumi Indonesia, kedua semua provider telepon kita seperti Telkomsel, Indosat dan lainnya sudah dijual ke asing. Jadi pastilah dengan gampang semua gerakan-gerakan kita semua mudah dimonitor oleh asing," tutur biduan bernama asli Maria Ulfah itu.
Dengan dugaan itu, maka pedangdut asal Sidoarjo, Jawa Timur merasa tidak ada kendala untuk menyekolahkan putra yang kini berusia 19 tahun ke Australia.
"Insya Allah awal Februari (2014) ini berangkat, karena November sampai Januari musim dingin sekolah di Aussy (Australia) libur," ujar biduan yang namanya baru-baru ini diisukan telah menikah siri dengan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Parepare, Sulawesi Selatan, Imran Ramli.