Manggung di Stadion GBK Tonggak Sejarah Buat Slank
Meski kerap mengajukan izin, Slank selalu ditolak manggung di Jakarta. Padahal itu kota asal grup musik tersebut.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Grup musik Slank telah berusia 30 tahun pada 26 Desember 2013 nanti. Merayakan hari jadi ke-30 tersebut Slank pun menggelar konser di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).
Buat Slank, suatu kebanggan bisa menggelar konser di stadion kebanggan Indonesia tersebut. Pasalnya, tidak semua musisi Indonesia yang bisa main di SUGBK yang memiliki nilai historis bagi bangsa Indonesia.
"Hari ini tonggak sejarah Slank. Slank bisa main (konser) di GBK," kata Kaka sang vokalis Slank, Jumat (13/12/2013).
Slank telah lama memimpikan menggelar konser di SUGBK. Pada tahun-tahun sebelumnya, Slank kerap mengajukan untuk bisa konser di SUGBK. Alih-alih dapat izin manggung di GBK, Slank justru kerap tidak dapat mendapat lampu hijau dari pihak kepolisian untuk menggelar konser di kota asalnya, Jakarta.
Untuk itu, Slank dan Slankers ingin membuktikan di konser yang bertajuk 'Slank Nggak Ada Matinya' itu akan berjalan lancar.
"Kita mau kasih lihat Slank bisa damai main di kotanya (Jakarta)," ucap Kaka.
Konser malam ini pun berlangsung meriah, bukan hanya dihadiri oleh ribuan Slankers. Konser 30 tahun Slank ini juga diramaikan oleh beberapa bintang tamu.
Bukan hanya musisi, seperti Pain Killer, Kotak, Indra Qadarsih, Pay Burman, dan Reynold yang memeriahkan acara. Para pejabat negara pun turut hadir, seperti Menteri Pemuda dan Olah Raga Roy Suryo, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.