Djodjon Bersedia di-Bully Junior Supaya Penonton Ketawa
Ia tak pernah merasa senior dan "gila hormat" dari generasi pelawak yang jauh lebih muda. Apabila berada di atas panggung baginya semua sama.
Penulis: Willem Jonata
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Almarhum Djodjon selalu menunjukkan totalitasnya dalam melawak. Ia tak pernah merasa senior dan "gila hormat" dari generasi pelawak yang jauh lebih muda. Apabila berada di atas panggung baginya semua sama.
Ia tak segan-segan mengatakan kepada juniornya untuk menganggapnya sebagai "keset" supaya lawakan mereka berhasil membuat penonton tertawa.
Djodjon bersikap seperti itu, supaya junior-juniornya tak canggung bermain bersamanya. Tidak masalah baginya bisa diolok-olok dan dijadikan bahan lelucon. Yang penting adalah pertunjukan berhasil menghibur orang.
"Walau sudah senior, kalau ngelawak dia bersedia di-smash (di-bully) oleh juniornya. Yang penting buat beliau, dapat lucunya. Dia bilang, 'lu anggap saja gua keset," kenang Eko Patrio, Kamis, (6/3/2014), ditemui di TPU Blender, Kebon Pedes, Bogor, Jawa Barat.
Menurut Eko, komedian 70 tahun itu, sama sekali tidak pernah membeda-bedakan pelawak dari posisi senior-junior. Baginya sama saja. Yang penting pentonton bisa menikmati lawakan sampai tertawa habis-habisan.
"Mudah-mudahan Pak Djodjon diterima di sisi-Nya, dimasukkan ke surga, keluarga diberi ketabahan, dan kita yang masih hidup ini bisa mengambil pelajaran ya," tandasnya.