Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Inilah Skandal News Anchor dan Seorang Menteri

Farah Alicia menaruh hati kepada seorang pejabat yang pernah jadi narasumbernya dalam sebuah talkshow. Terus?

Penulis: Willem Jonata
Editor: Agung Budi Santoso

Laporan Willem Jonata

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sama halnya seperti reporter, seorang news anchor acapkali bertemu dengan narasumber dari berbagai kalangan. Mulai dari kalangan pekerja, aktivis, pengamat politik, agamawan, dan pejabat.

Mereka dituntut berpenampilan menarik serta bersikap baik dan sopan supaya bisa membuat narasumbernya merasa nyaman ketika diwawancara. Meskipun, kadangkala pertanyaan yang diajukan menohok sehingga membuat narasumber kikuk menjawab.

Tetapi, news anchor juga manusia. Ia memiliki perasaan. Nah, apa jadinya kalau ia kemudian menaruh hati dengan narasumbernya? Kisah inilah yang dituturkan dalam sebuah novel berjudul "The Blackside" oleh Wenny Artha Lugina, penulis yang tengah selesaikan studi pascasarjananya di Peking University, China.

Farah Alicia adalah seorang news anchor di sebuah stasiun televisi swasta di Jakarta. Wajahnya yang bulat, sorot mata yang tajam, serta kepiawaiannya membacakan naskah melalui telepromter, yang dimunculkan di layar kaca sudah menjadi sarapan pemirsa.

Ia menaruh hati kepada seorang pejabat yang pernah jadi narasumbernya dalam sebuah talkshow. Pejabat itu seorang menteri. karier politiknya gemilang di usianya yang paruh baya. Ia merasakan desiran ganjil di dadanya saat menteri itu meminta kartu namanya.

Otaknya merekam setiap detik pertemuan dan perbincangannya dengan sang menteri dalam acara yang dibawakannya. Ia tak habis pikir dirinya ternyata begitu memperhatikan setiap detail kebiasaan narasumbernya tersebut. Nampaknya ia mulai jatuh cinta.

BERITA REKOMENDASI

Sayangnya, sang menteri sudah beristri. Ia menyadari hal itu. Ia pun berusaha mengendalikannya perasaannya tersebut.

Namun, dalam beberapa kesempatan sang menteri ternyata memberi perhatian kepadanya. Sarah beberapa kali mendapatkan kiriman pesan singkat dari sang menteri. Kadangkala, isi pesannya tidak penting. Sekadar basa-basi untuk menyapa.

Farah tetap meladeninya meskipun sibuk dengan pekerjaannya. Sebab, sebagai news anchor, menjaga hubungan baik dengan narasumber merupakan pengetahuan yang disampaikan seniornya, supaya mudah mendapatkan informasi terbaru dan eksklusif.

Dari pesan singkat yang isinya basa-basi, hubungan Farah dan sang menteri kemudian semakin dekat. Kedekatan itu, tampaknya bukan sebatas hubungan antara news anchor dengan narasumbernya. Tetapi lebih dari itu. Mereka membina hubungan asmara.

"Ini skandal (asmara) seorang news anchor dengan seorang menteri," ucap Wenny, saat ditemui dalam bedah buku "The Blackside", di Toko Buku Gramedia, Matraman, Jakarta Pusat.

Wenny menjelaskan bahwa novel yang ditulisnya selama 8 tahun tersebut, bukanlah kisah nyata. Isinya murni sepenuhnya berasal dari imajinasi ketika usianya 16 tahun.

"Kalau ternyata ada yang merasa kisahnya diceritakan dalam buku ini, saya minta maaf. Ini sebetulnya adalah full imajinasi saya," lanjut direktur komunitas penulis Semut Merah 75 itu.

Dalam novel tersebut dipaparkan serealistis mungkin bagaimana perjalanan asmara Farah dan sang menteri yang penuh intrik. Bagaimana Farah berusaha bertahan sebagai istri simpanan setelah dinikahi siri oleh sang mentri? Lantas bagaimana karier sang menteri yang kemudian terganjal kasus korupsi? Wenny menuangkannya dengan apik dalam novel terbitan Bentang tersebut.

Novel ini, lanjut Wenny, lahir dari kegelisahannya yang sulit membedakan orang baik dan buruk. "Semua abu-abu," ucapnya. Ia beranggapan demikian, ketika menyaksikan pemberitaan televisi, membaca koran, dan menelusuri situs berita di internet.

"Uang dan kekuasaan jadi berhala nomor satu. Untuk mendapatkannya, orang-orang rela melakukan apapun. Saya sendiri tidak tahu persis berapa jumlah pejabat yang ditangkap akibat jerat kasus korupsi. Mereka jadi bulan-bulanan kekuasaan, seks, dan uang," ucapnya.

Namun, ia sangat percaya dan optimis Indonesia suatu saat nanti mampu menyelesaikan masalahnya, sehingga menjadi negara yang diperhitungkan di dunia dengan segenap potensi dan sumber dayanya.

Tags:
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas