Jeng Ana: Jangan Mudah Percaya Pengobatan Alternatif
Menurut Jeng Ana, pengobatan alternatif berupa herbal atau jamu berbeda dengan proses pengobatan seperti yang dilakukan Guntur.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Wartakota, Heribertus Irwan Wahyu Kintoko
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemberitaan miring seputar tudingan negatif pengobatan alternatif setelah muncul dugaan penyimpangan praktik penyembuhan yang dilakukan Ustaz Guntur Bumi (32), membuat Jeng Ana ikut berkomentar.
Herbalis perempuan Indonesia ini meminta masyarakat agar tidak mudah percaya tentang pengobatan alternatif.
"Masyarakat jangan salah memandang pengobatan warisan leluhur. Harus berhati-hati," kata Jeng Ana, Kamis (20/3/2014).
Menurut Jeng Ana, pengobatan alternatif berupa herbal atau jamu, seperti yang dipraktekannya itu, berbeda dengan proses pengobatan seperti yang dilakukan Guntur. Herbal atau jamu adalah warisan pengobatan tertua di Indonesia.
Lantaran memiliki kemampuan meramu dan meracik obat-obatan herbal, perempuan yang bernama asli Ina Soviana ini coba melestarikan warisan leluhurnya. Dalam proses penyembuhan, tanaman obat menjadi kuncinya.
"Herbal atau jamu ini lebih ilmiah karena didalam tanaman obat memang terdapat zat-zat yang bersifat menyembuhkan rasa sakit," jelas Jeng Ana yang mendapatkan julukan sebagai Ratu Herbal Indonesia itu.
Adanya kepercayaan ditengah masyarakat bahwa tanaman obat juga mengandung sifat magis untuk penyembuhan.
"Tanaman itu memiliki aura dan daya hidup, bisa diajak komunikasi dengan bahasa batin atau bahasa 'roso'," katanya.
Tak hanya herbal, pada pasiennya, Jeng Ana juga meminta bukti medis, berupa pemeriksaan dari laboratorium.
"Hasil pemeriksaan laboratorium itu jadi tolok ukur keberhasilan penyembuhan," ujar Jeng Ana. (kin)