Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Piyu Tak Rela Kalau Kenaikan Pajak Kendaraan Mewah Disalahgunakan

Piyu sempat mengernyitkan dahi ketika ditanya mengenai keputusan Pemerintah yang telah menaikkan pajak penjualan kendaraan mewah.

Penulis: Willem Jonata
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Piyu Tak Rela Kalau Kenaikan Pajak Kendaraan Mewah Disalahgunakan
Nur Ichsan
Piyu menjadi narasumber pada acara jumpa pers ajang pameran fashion terbesar Jakcloth di Laguna Resto, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (25/11/2013). Pameran yang akan berlangsung 5-8 Desember di Parkir Timur, Senayan ini yang diikuti 360 brands, akan membuat kegiatan Jakcloth Year End kali ini ebih variatif, yang menrgetkan 200 ribu pengunjung. (Wartakota/Nur Ichsan) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Piyu sempat mengernyitkan dahi ketika ditanya mengenai keputusan Pemerintah yang telah menaikkan pajak penjualan kendaraan mewah dari 75 persen menjadi 125 persen. Ia berpikir sejenak untuk memberikan jawaban.

Ternyata kenaikan itu dianggapnya hal yang biasa. Ia pun setuju apabila pemerintan menaikkan pajak tersebut. Asalkan Pemerintah, menurut dia, bisa mengelola pajak itu dengan bijaksana. Misalnya dengan membangun infrastruktur yang baik untuk masyarakat.

"Saya sih sebenarnya kalau urusan pajak, cukai, dan segala macamnya setuju-setuju saja. Asalkan, semua itu dikembalikan lagi kepada masyarakat. Karena itu kan uang rakyat. Misalnya, berupa infrastruktur yang bagus, itu kan enggak apa-apa," ucapnya ditemui di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Ia sangat menyayangkan apabila uang rakyat yang berasal dari pajak kemudian digunakan secara serampangan. Misalnya, pelesiran atau kunjungan kerja pejabat yang menurut dia, tidak berdampak apapun terhadap masyarakat.

"Akhirnya hanya hamburkan uang rakyat, kalau itu saya enggak terima, enggak rela. Karena menurut saya masih banyak hal yang bs dilakukan selain untuk itu. Ya, boleh-boleh saja pajak dinaikkan," lanjutnya.

Ia juga berharap kenaikan pajak penjualan kendaraan mewah itu, juga bisa dibarengi dengan kebijakan pembatasan jumlah pembelian kendaraan. Ia berharap demikian supaya pemerintah lebih serius lagi dalam menangani masalah kemacetan.

BERITA REKOMENDASI

"Jadi jangan misalnya mumpung rakyat gua banyak duit bisa beli mobil terus dikejar pajaknya," tandasnya.

Tags:
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas