Jaja Miharja Dambakan Pedangdut yang Memiliki Etika
Jaja Miharja (69) mengaku prihatin dengan sikap dan perilaku pedangdut yang kerap mengabaikan dari norma-norma kesopanan.
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Warta Kota, Ign Agung Nugroho
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pedangdut senior Jaja Miharja (69) mengaku prihatin dengan sikap dan perilaku pedangdut yang kerap mengabaikan dari norma-norma kesopanan. Hal itu bila terus terjadi, maka kata pelantun Cinta Sabun Mandi itu, citra musik dangdut makin terpuruk.
"Sekarang kalau boleh jujur, banyak penyanyi muda yang sekedar ngejar popularitas tapi meninggalkan kaidah kesopanan saat di atas panggung," kata Jaja selepas peluncuran Kontes Dangdut Indonesia (KDI) yang digelar si Studio 4 MNCTV, Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (27/3/2014).
Oleh sebab itu, saat Jaja didapuk menjadi salah satu juri KDI 2014, iapun bakal mengomentari soal etika para pesertanya, dengan begitu nantinya KDI tidak saja melahirkan penyanyi terkenal, tapi juga penyanyi yang memiliki etika yang baik alias bersikap santun di panggung.
"Sebagai penyanyi yang sudah malang melintang, saya sangat berharap kehadiran KDI kali ini tidak hanya melahirkan penyanyi dangdut popular, tapi juga melahirkan penyanyi yang memiliki etika dan kesopanan. Dengan begitu musik dangdut makin elegan dan bisa sejajar dengan genre musik musik lain," kata Jaja.
Pria yang juga dikenal sebagai pemain film ini menambahkan, selama ini merasa prihatin dengan pada pedangdut pendatang baru ada yang menghalalkan segala cara dalam mengejar popularitas.
"Misalnya untuk penyanyi cewek ketika manggung mengenakan baju yang jauh dari kesopanan, padahal mereka kan juga ditonton anak-anak. Makanya lewat KDI kali ini saya akan mencoba memberikan pencerahan bagaimana meraih popularitas tapi tetap menjaga etika kesopanan. Sehinga kesan sebagai penyanyi murahan, bisa dikikis habis," kata pria yang populer dengan ucapan khas 'apaan tuh?' itu.