Nadya Hutagalung Merasa Tak Cantik Kalau Kenakan Perhiasan Dari Gading Gajah
Jika ada yang merasa cantik dan berkelas ketika mengenakan perhiasan dari bahan gading gajah, tidak dengan Nadya Hutagalung
Penulis: Willem Jonata
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunews.com, Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagian orang merasa cantik dan berkelas ketika mengenakan perhiasan dari bahan gading gajah. Tetapi, di mata Nadya Hutagalung, menganggap mengenakan gading gajah jauh dari kesan itu.
"Kenapa sih ada merasa cantik kalau ketika memakai perhiasan gading. Itu enggak cantik sama sekali," ucapnya, Selasa, (22/4/2014), dalam kampanye Let Elephants Be Elephant (LEBE), di Hotel Shangri La, Jakarta.
Ia mengatakan demikian karena perhiasan gading punya sejarah yang berdarah di balik proses pembuatannya. Sebab, membuat perhiasan dari bahan gading, tentu harus lakukan tindakan pembunuhan terhadap gajah dewasa dengan cara yang sangat kejam.
"Kadang enggak sampai gajahnya mati. Wajah gajah langung dipotong gitu aja untuk mendapatkan gadingnya. Itu kejam," terangnya.
Yang membuatnya makin miris, ternyata permintaan terhadap perhiasan dari gading gajah sangat tinggi. Hal itu, menurutnya, memiliki hubungan yang erat dengan maraknya perburuan liar terhadap gajah.
Karena itu, sejak 1,5 tahun silam, Nadia bergabung bersama dalam melahirkan kampanye Let Elephants be Elephants (LEBE), sebuah gerakan dalam meningkatkan kesadaran antara pertumbuhan permintaan akan gading gajah dengan ancaman berkurangnya populasi gajah.
Kampanye itu membuka kesadaran bahwa tingginya permintaan gading gajah telah mendorong perburuan gajah. Sejak 2006, perburuan gajah meningkat ke titik tertinggi dalam beberapa dekade terakhir.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.